REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku perampokan sekaligus penyanderaan di perumahan elite Pondok Indah menyerah. Pelaku diketahui bernama AJ dan S.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, tidak ada insiden tembak menembak di rumah tersebut. Hanya perusakan jendela agar pelaku bisa masuk ke rumah.
Kendati begitu, tersangka membawa senjata api. "Ada membawa senjata api jenis Walther PPK kaliber 32. senjata itu diselipkan di antara baju-baju," ujarnya.
Tersangka mengaku berasal dari Solo. Lantas mengapa bisa langsung menyerah?
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul saat polisi masuk ke dalam suasana sudah berbeda karena mereka (pelaku) mendengar apa yang dilakukan petugas dari teman-teman media.
Sehingga, menurut Martinus tidak ada kontak senjata sama sekali saat polisi masuk ke rumah.Pelaku pun langsung menyerah.
"Tidak ada kontak senjata, pada saat penggerebekan kemudian pelaku menyerah sehingga kami harap masyarakat tenang dan percayalah pada kepolisan yang juga akan melakukan tindakan antisipatif terhadap kejadian ini," kata Martinus.
Sebelum polisi melalui pengeras suara telah memperingatkan penyandera agar menyerahkan diri. Polisi Brimob dengan senjata dan tameng telah didatangkan. Media maupun televisi nasional menyiarkan langsung aksi penyanderaan tersebut.
Ia mengakui, polisi sempat menembakkan senjata. "Penembakan senjata diawali dengan melepaskan peluru karet baru, tapi kami tidak sampai penggunaan kekerasan hanya verbal."
Baca juga, Masyarakat Panik Saat Baku Tembak di Lokasi Penyanderaan Pondok Indah.