REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertumbuhan jumlah usaha di DI Yogyakarta dalam sepuluh tahun terakhir cukup signifikan. Dari lima kabupaten/kota di DIY, tercatat pertumbuhan jumlah usaha terbanyak berada di Kabupaten Gunungkidul yaitu mencapai 49,4 persen.
Di kabupaten itu, papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bambang Krstianto, jumlah usaha pada 2006 sebanyak 75,3 ribu usaha. “Jumlah ini naik signfikan di 2016 menjadi 112,6 ribu usaha,” kata dia, Jumat (2/9).
Menurut dia, tingginya kenaikan jumlah usaha di Gunungkidul karena pengaruh perkembangan pariwisata di kabupaten setempat. Selama 10 tahun terakhir, belasan objek wisata baru muncul di kabuaten tersebut.
"Tanah yang semula kosong sekarang banyak pertokoan dan di mana-mana objek wisata di Gunungkidul ramai dkunjungi," ujarnya.
Lebih lanjut BPS juga mencatat bahwa pertumbuhan usaha terkecil ada di Kota Yogyakarta dengan 4,7 persen. Disebutkan jumlah usaha di wilayah ini pada 2006 sebanyak 66,6 ribu usaha, dan hanya naik sedikit di 2016 menjadi 69,7 ribu usaha.
“Sedangkan Kabupaten Sleman dan Bantul memiliki jumlah usaha terbanyak yaitu 145,3 ribu usaha dan 141,5 ribu usaha," katanya.
Berdasarkan hasil sementara Sensus Ekonomi (SE) BPS 2016, diketahui jumlah usaha di DIY pada 2016 sebanyak 533,9 ribu usaha. Jumlah itu naik signifikan 32,36 persen dari 2006 yang hanya 403,3 ribu usaha.