REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Jumat pagi (2/9) bertolak untuk memulai kunjungan kerja ke Republik Rakyat Cina menghadiri KTT G20 di Hangzhou, pada 4-5 September 2016.
Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNU AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat pagi menuju Hangzhou. Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya menyebutkan pada forum ini, pesan utama yang akan disampaikan Presiden adalah pentingnya keterbukaan informasi di antara negara-negara G20 termasuk transparansi sistem perpajakan internasional.
"Presiden juga akan menyampaikan Indonesia mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia," katanya.
Di forum ini juga, Jokowi akan menekankan Indonesia memberikan perhatian kepada UMKM untuk mendukung inklusivitas serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Selama berada di Hangzhou, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat sore dan Presiden Argentina.
Selain bertemu dengan para kepala negara dan pemerintahan, Jokowi akan berkunjung ke Shanghai untuk menghadiri pertemuan bisnis, mengunjungi sentra bisnis, dan pelatihan vokasional.
Setelah merampungkan agenda di Cina, Jokowi dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Vientiane, Laos, untuk menghadiri KTT ke-28 dan 29 ASEAN serta beberapa KTT terkait lainnya, seperti KTT ASEAN-AS.
Pesan utama yang ingin disampaikan Jokowi pada KTT ASEAN adalah mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan sebab tanpa itu akan sulit untuk mempertahankan pertumbuhan seperti sekarang ini.
Turut serta mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Hangzhou, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.