REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mengakselerasi pertumbuhan dan meningkatkan kinerja Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), Pemerintah Kota Bandung menggandeng media sosial Facebook. Facebook akan menyediakan platform bisnis berupa halaman khusus produk-produk produksi warga Bandung.
Kerja sama tersebut, ditandai dengan ditandatanganinya naskah kerja sama antara Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil bersama Head Of Economic Growth Initiatives APAC Facebook Clair Deevy. “Ini ketiga kalinya Facebook datang ke Bandung, karena jumlah UMKM disini banyak serta antusias yang tinggi," ujar Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil seusai meghadiri acara Boost Your Business Bandung, di UPT Sentra Industri dan Perdagangan TPT Cigondewah, Rabu petang (31/8).
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil berharap, dari bisnis ini menjadi instrumen untuk meningkatkan pasar produk UMKM Bandung. Saat ini, terdapat 150 UMKM di Kota Bandung teregister di media Facebook.
Adapun syarat untuk UMKM yang bisa ditampilkan dihalaman Facebook, kata dia, yakni syaratnya harus lulus sertifikasi, pelatihan dari UMKM, barang yang dijual bukan abal-abal, dan bukan barang yang melangggar etika. "Barang berkualitas, yang memang kita percaya diri bahwa kelompok yang bergabung disini cara marketingnya sudah standar modern dan etika bisnis juga harus di jaga,” katanya.
Menurut Emil, untuk menambahkan rasa percaya diri dan bisinis itu berkembang, orang Bandung harus menguasai bahasa asing. Salah satunya, bahasa Inggris. Karena, yang utama dari berbisnis itu adalah komunikasi, maka harus menguasai bahasa internasional.
"Insya Allah, pebisnis di Kota Bandung akan berkembang di kancah Asia umumnya di dunia,” katanya.
Selain itu, kata dia,orang Bandung secara kulturnya hobi bersosialisasi dan berkoneksi. Saat ini, indeks kebahagiaan warga Bandung salah satu yang tertinggi di indonesia mencapai 70,6 persen. Warga bahagia, karena keharmonisan keluarga dan interaksi sosial.
"Saya yakin dengan kerjasama ini, kesejahteraan ekonomi Kota Bandung khususnya UMKM harus maju,” katanya.
Menurut Emil, Kota bandung adalah kelompok yang sedang transisi menuju digital ekonomi. Jadi, sebagai warga yang kreatif, harus pula jago ekonominya. Sebab ke depannya proses transaksi tidak harus datang ke toko untuk membeli tapi secara daring.
Menurut Head Of Economic Growth Initiatives APAC Facebook, Clair Deevy, di Indonesia pengguna facebook sekitar 88 juta. Peluncuran bisnis model ini lewat Facebook diharapkan berjalan karena jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang banyak.
"Jika kita berdagang di iklan facebook, dagangan produk Kota Bandung khususnya pasti laku dan terus dipasarkan,” katanya.
Bentuk kerja samanya, kata dia, UMKM dibantu mengakses dan mengatur halaman bisnis di media Facebook. Yakni, satu halaman bisnis Little Bandung. Kedua, halaman bisnis dari pelaku UMKM. Deevy mengatakan, nantinya dalam mengakses penjualan ataupun beriklan, akan ada pelatihan terlebih dahulu.