Kamis 01 Sep 2016 00:47 WIB

Gerhana Matahari Cincin tak Teramati di Sulut

Gerhana Matahari Cincin.
Foto: TheAge
Gerhana Matahari Cincin.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Stasiun Geofisika Winangun Manado, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Robert Owen Wahyu mengatakan, gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada Kamis (1/9) tidak teramati di Sulawesi Utara.

Gerhana matahari seperti ini, kata dia, hanya teramati dari 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur bagian Barat. "Di luar beberapa provinsi itu gerhana matahari cincin 1 September tidak akan teramati," katanya.

Dia menambahkan, gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Dari data BMKG, peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Puncak gerhana pertama kali teramati di Seai-Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 17:52:18,5 WIB untuk selanjutnya menyebar ke lokasi lainnya di Sumatera. Setelah puncak gerhana ini, matahari pun terbenam di semua kota di Lampung serta di beberapa kota di Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Adapun proses gerhana berakhir ketika kontak terakhir terjadi, di mana hal ini akan teramati paling awal di Talang Ubi, Sumatera Selatan, pada pukul 17:59:36,0 WIB dan paling akhir di Kepahiang, Bengkulu, pada pukul 18:06:58,2 WIB.

Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari.

Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana matahari cincin 1 September 2016 ini adalah yang terjadi pada 22 Agustus 1998 lalu, sementara gerhana serupa sesudahnya yang berasosiasi dengan gerhana matahari cincin 1 September 2016 akan terjadi pada 12 September 2034.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement