Rabu 31 Aug 2016 14:01 WIB

KLHK: Perubahan Iklim Lebih Cepat karena Perbuatan Manusia

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Ilustrasi perubahan iklim
Foto: ILS
Ilustrasi perubahan iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas manusia menjadi salah satu penyebab cepatnya perubahan iklim yang terjadi di dunia. Meski secara alamiah perubahan iklim terus terjadi, tetapi perubahan iklim yang menjadi masalah adalah karena tangan manusia sendiri.

"Karena aktifitas manusia menyebabkan perubahan iklim lebih cepat dibanding kemampuan bumi beradaptasi," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nur Masripatin dalam Seminar Nasional di Hotel Menara Peninsula, Rabu (31/8).

Aktivitas manusia seperti bertani secara tidak langsung menghasilkan metan yang mempengaruhi suhu bumi. Kebakaran yang terjadi saat ini di Indonesia juga diakibatkan oleh perubahan iklim. "Dari sisi kenaikan suhu, pergeseran musim dan fenomena musim itu sendiri yang menyebabkan terjadinya kebakaran," kata dia. Bahkan, di saat musim kering atau jeda di antara musim basah membuat risiko terjadinya kebakaran meningkat.

Hal senada dikatakan Rektor Universitas Mulawarman Samarinda Masjaya yang prihatin dengan kondisi lingkungan saat ini. Menurutnya, aktivitas manusia, terutama masifnya industrialisasi disinyalir menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.

"Banyaknya industri di dunia menyebabkan peningkatan emisi karbon," kata dia. Seperti diketahui, emisi karbon dapat mempengaruhi perubahan iklim.

Dalam kesempatan tersebut, ia meminta kesadaran seluruh pihak bahwa perubahan iklim merupakan pesoalan bersama. "Semua pihak harus menyadari adanya ancaman bahaya masa depan. Bahkan efeknya telah dirasakan saat ini," katanya.

Ia melanjutkan, perubahan tersebut salah satunya dengan meningkatnya suhu rata-rata tanah. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun 60-an dan 90-an.

Ekstremnya cuaca dapat dilihat dari intensitas hujan yang tinggi dan kemarau yang lebih panjang sehingga mengakibatkan kurangnya sumber air. Namun saat musim penghujan berlebih, kebanjiran terjadi. "Tidak hanya itu, dampaknya meluas ke segala aspek kehidupan," kata dia, mengacu pada bencana kebakaran yang menimbulkan korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement