Rabu 31 Aug 2016 06:15 WIB

Daerah Pelosok Kabupaten Bandung Butuh Guru

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
 Pelajar yang sedang belajar kelompok dengan guru (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Pelajar yang sedang belajar kelompok dengan guru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah pelosok Kabupaten Bandung diakui masih minim. Kebanyakan guru PNS yang ditempatkan di wilayah terpencil itu hanya bertahan satu sampai dua tahun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung Juhana menuturkan, biasanya setelah guru PNS itu ditempatkan di daerah pelosok, sekitar dua tahun kemudian itu langsung mengajukan kembali agar bisa mengajar di daerah perkotaan.

"Jadi memang jarak ada yang mau mengajar di pelosok. Jadi kebanyakan di daerah pelosok itu berstatus honorer, dan guru PNS menumpuk di kota-kota," ujar dia, Selasa (30/8).

Karena minimnya guru PNS dan lebih banyaknya guru honorer, Pemerintah Kabupaten Bandung mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan agar Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) itu dipersilakan dihabiskan untuk menggaji guru honorer.

"Memang ini dinamika persoalan di dunia pendidikan yaitu sebaran guru PNS di daerah memang masih belum merata hingga ke daerah pelosok, apalagi kondisi geografis di Kabupaten Bandung itu kan luas sekali," kata dia.

Saat ini, Kabupaten Bandung masih membutuhkan banyak guru yang ingin ditempatkan di daerah pelosok. Idealnya, kata Juhana, tiap kecamatan itu memiliki 50 hingga 100 guru, baik itu yang honorer ataupun yang berstatus PNS.

Kebutuhan guru PNS di daerah pelosok Kabupaten Bandung, menurut Juhana, akan mulai terpenuhi setelah beberapa waktu lalu pemerintah pusat membuka pendaftaran Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk profesi guru yang akan ditempatkan di daerah pelosok. Menurut dia, pembukaan pendaftaran guru di pelosok itu karena pemerintah pusat pun menyadari kurangnya minat masyarakat saat ini untuk menjadi guru di pelosok.

"Saya rasa dengan dibukanya CASN yang kemarin itu akan membantu kita. Karena pembukaannya itu hanya untuk mereka yang mau mengajar di daerah pelosok. Iya jelas nanti mereka menetap di sana juga," ujarnya.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Tedi Surahman menuturkan jumlah guru di daerah perbatasan Kabupaten Bandung memang masih sedikit. Karena itu, ia berharap pemerintah pusat dan kabupaten dapat mengisi daerah pelosok Kabupaten Bandung dengan guru-guru yang berkualitas. Dengan begitu, warga di sana bisa menikmati dan mengenyam pendidikan dengan seharusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement