REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN – PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menyiapkan dana senilai Rp 120 miliar untuk menggarap infrastruktur distribusi sumber air Umbulan.
SPAM Umbulan merupakan proyek yang dikerjakan dengan skema Publik Private Partnership (PPP) atau kerjasama antara pemerintah daerah dengan swasta. Air dari proyek SPAM Umbulan ini akan didistribusikan ke lima kabupaten/kota, yakni Kota Surabaya sebanyak 1.000 liter per detik, Kabupaten Pasuruan 410 liter per detik, Kota Pasuruan 110 liter per detik, Kabupaten Sidoarjo 1.200 liter per detik, dan Kabupaten Gresik 1.000 liter per detik.
Proyek SPAM Umbulan ini rencananya bakal direalisasikan mulai akhir tahun ini atau awal tahun depan. Ditargetkan pada awal 2019, warga di lima kabupaten/kota sudah bisa menikmati air dari Umbulan. Distribusi air ke lima kabupaten kota ditangani oleh perusahaan daerah air bersih (PDAB) Jatim.
Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Tatur Jauhari, mengatakan, pengerjaan infrastruktur distrubusi air dari Umbulan bakal memakan waktu dua tahun.
“Tahun pertama harapannya 50 persen sudah selesai, tahun depan kami mempersiapkan pengendalian kehilangan air,” kata Tatur kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke instalasi sumber air Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (30/8).
Ia menjelaskan, anggaran Rp 120 miliar tersebut digunakan antara lain untuk pembangunan jalur pipa baru, pembangunan rumah pompa dan reservoir, serta infrastruktur persiapan pengendalian kehilangan air.
Menurutnya, distribusi air ke Kota Surabaya pada tahap awal kapasitasnya sebesar 500 liter per detik. Kemudian tujuh bulan selanjutnya akan dinaikkan menjadi 1.000 liter per detik. Saat ini, PDAM Surabaya mendistribusikan air dari IPAM Karang Pilang dan IPAM Ngagel dengan kapasitas 10.000 liter per detik kepada warga Surabaya.
“Apakah sumber air Umbulan ini bisa dinikmati warga Surabaya secara keseluruhan saya tidak bisa jamin, karena hanya 1.000 liter per detik,” ujarnya.
Ia memperkirakan, air dari Umbulan tersebut bakal dinikmati oleh warga Surabaya bagian barat dan bagian utara. Hal itu dikarenakan kedekatan jaringan pipa yang ada (existing) dengan jaringan pipa yang akan dibangun. Terlebih, di wilayah Surabaya barat masih banyak lahan kosong sehingga memudahkan dalam pemasangan konstruksi pipa.
Selanjutnya, jika air Umbulan sudah masuk ke Surabaya, maka PDAM Surabaya akan mengurangi distribusi air dari instalasi pengolahan air minum (IPAM) di Karang Pilang dan IPAM di Ngagel. “Air dari Ngagel atai Karang Pilang dikurangi sambil kami memperbaiki kualitas air, agar kualitas air dari Umbulan dan yang dari Surabaya tidak terlalu jauh perbedaannya,” imbuh Tatur.