Senin 29 Aug 2016 17:48 WIB

Terkait Zika, Belum Ada Travel Warning ke Singapura

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Penyanderaan 7 WNI di Filipina. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparan saat konferensi pers terkait penyanderaan WNI di wilayah Filipina, Jakarta, Jumat (24/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Penyanderaan 7 WNI di Filipina. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan paparan saat konferensi pers terkait penyanderaan WNI di wilayah Filipina, Jakarta, Jumat (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel warning alias peringatan untuk bepergian ke Singapura setelah puluhan orang di negara yang bertetangga dengan Indonesia tersebut dilaporkan terinfeksi virus zika. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Menteri Kesehatan serta Menteri Hukum dan HAM untuk membahas munculnya berita tentang virus tersebut.

"Intinya kita ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai kasus yang muncul," kata Retno, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8).

Mobilitas orang Indonesia yang ke Singapura terhitung tinggi karena kedua negara saling terkoneksi. Karenanya, Menlu mengatakan, munculnya berita soal kemunculan virus zika ini harus meningkatkan kewaspadaan seluruh pihak agar jangan sampai virus tersebut masuk ke Indonesia.

"Tentu kita juga mencegah kalau memang berita tersebut sudah terkonfirmasi benar, bagaimana kita mencegah munculnya kasus serupa di Indonesia," ucapnya.

Virus zika pertama kali ditemukan di Brazil. Virus yang banyak menjangkiti wanita hamil tersebut membuat bayi terlahir dengan kepala kecil. Baru-baru ini, sebanyak 41 orang warga Singapura dilaporkan terjangkit virus yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement