Ahad 28 Aug 2016 22:54 WIB

14 Tahanan Polisi Pekanbaru Melarikan Diri

Ilustrasi tahanan kabur
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi tahanan kabur

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 14 tahanan Kepolisian Sektor Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Ahad siang (28/8) melarikan diri. Sebanyak sembilan orang lainnya berhasil dibekuk kembali beberapa saat pascakejadian.

"Dari 14 orang tahanan yang kabur, sembilan diantaranya berhasil ditangkap kembali. Saat ini lima tahanan masih terus dikejar petugas," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru.

Guntur menjelaskan, kejadian kaburnya 14 tahanan tersebut terjadi pada Ahad pukul 11.30 WIB siang tadi. Peristiwa itu terjadi saat jam makan siang bagi para tahanan.

Adalah Aiptu Suteri, petugas piket yang saat itu sedang bertugas. Suteri bermaksud memberikan jatah makan siang kepada sebanyak 33 orang tahanan dalam beberapa sel yang berbeda.

 

Guntur mengatakan, sel tersebut terdiri dari dua pintu berbeda yakni pintu utama dan pintu kamar. Seperti biasa, Aiptu Suteri memberikan jatah makan siang melewati pintu utama sebelum membagikan melalui satu persatu lewat pintu sel.

Tiba-tiba, salah seorang tahanan teridentifikasi bernama Leo mendorong Aiptu Suteri hingga terjatuh. Bahkan, Aiptu Suteri dianiaya oleh Leo yang kemudian dibantu belasan tahanan lainnya yang pintu selnya telah terbuka.

Setelah Aiptu Suteri dilumpuhkan, 14 tahanan itu langsung melarikan diri. Namun, sembilan tahanan berhasil ditangkap saat akan berupaya kabur setelah terpergok sejumlah polisi yang piket. Lima tahanan berhasil melarikan diri keluar dari komplek Polsek Bukit Raya.

"Sembilan tahanan kini dibekuk kembali dan diperiksa intensif. Sementara jajaran telah membentuk tim guna melacak lima tahanan lainnya," jelas Guntur.

Ia menambahkan, dalam proses pencarian Polresta Pekanbaru melibatkan Satreskrim serta Polantas untuk aktif merazia tahanan kabur tersebut.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement