Ahad 28 Aug 2016 23:33 WIB

Sri Mulyani Dukung Jim Yong Kim Kembali Duduki Presiden Bank Dunia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim
Foto: voaindonesia.com
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Indonesia menyatakan dukungan pencalonan kembali Dr Jim Yong Kim sebagai Presiden Bank Dunia untuk periode lima tahun kedua (2017-2022). Dukungan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah melihat prestasi yang dicapai oleh Dr Kim selama periode pertama kepemimpinannya di Bank Dunia sejak tahun 2012.

Sri Mulyani menilai di bawah kepemimpinan Dr Kim, Bank Dunia dipandang mampu menjawab tantangan pembangunan ekonomi di negara-negara anggota.

Dr Kim mampu membawa Bank Dunia menjadi lebih dekat kepada negara berkembang, dan mendorong program-program Bank Dunia yang mencerminkan kepentingan negara berkembang dalam bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan sosial, dan kesetaraan gender.

“Saya memberikan penghargaan atas upaya dan usaha Bank Dunia untuk membantu negara anggota mencapai tujuan pembangunannya. Misi Bank Dunia untuk memerangi kemiskinan dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan sangat kritikal dalam mendukung pembangunan global, dan upaya ini mendapatkan dukungan penuh dari 189 negara anggotanya," kata Sri Mulyani melalui siaran pers, Ahad (28/8).

Dalam waktu yang sama, Dr Kim juga dipandang mampu menggalang komunikasi dan kerjasama yang lebih erat dengan bank-bank pembangunan regional untuk bersama-sama memikirkan dan membantu pembangunan ekonomi di seluruh dunia.

Selama di Bank Dunia, Dr Kim juga telah melakukan reformasi organisasi dan tata kelola Bank Dunia agar lebih mampu menjawab tuntutan negara anggota dan perubahan tatanan perekonomian global. Indonesia mendorong Bank Dunia di bawah kepemimpinan Dr Jim Yong Kim untuk terus mendukung kepentingan negara berkembang.

Indonesia juga berharap Dr Kim mampu membawa Bank Dunia menjadi sebuah lembaga yang lebih baik dan lebih kuat dalam menyediakan pembiayaan pembangunan, sekaligus mampu mempromosikan pengetahuan dan kerja sama yang lebih erat dengan seluruh negara berkembang.​

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement