Ahad 28 Aug 2016 20:33 WIB

Soal Banjir di Kemang, Ini Tanggapan Pemprov DKI

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Sebuah mobil berusaha menerobos banjir di Kawasan Kemang, Ahad (28/8). (Foto: Yogi Ardhi/Republika)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Sebuah mobil berusaha menerobos banjir di Kawasan Kemang, Ahad (28/8). (Foto: Yogi Ardhi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, membantah banjir yang melanda wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8), dikarenakan robohnya tanggul Kali (Sungai) Krukut.

Menurut dia, banjir yang terjadi di kawasan tersebut disebabkan jebolnya dinding bangunan hunian warga yang berada di pinggir sungai itu. "Banjir di Kemang terjadi karena ada tembok bangunan warga yang jebol. Bangunan itu berdiri tepat di pinggir Kali Krukut," kata Teguh di Jakarta, Ahad (28/8).

Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur Jakarta kemarin menyebabkan meluapnya air Kali Krukut. Luapan air itu lalu menghantam dan menjebol beberapa bangunan rumah warga yang berdiri di sepanjang sungai tersebut. Selanjutnya, kata Teguh, luapan air sungai tersebut dengan cepat menggenangi daerah Kemang.

"Jadi, banjir itu berasal dari tumpahan sungai yang mengalir lewat celah dinding rumah warga yang jebol itu. Tapi penafsiran yang berkembang di masyarakat sekarang seakan-akan tanggul kalinya yang jebol, padahal bukan," ujarnya.

 

Teguh mengatakan, Dinas Tata Air DKI saat ini terus berupaya mengurangi dampak banjir di Kemang. Langkah pertama yang dilakukan instansinya adalah memasang batu kali di lima titik lokasi yang menjadi sumber tumpahan air.

Selanjutnya, instansinya juga akan memperbaiki turap penahan air sungai yang terdapat di sepanjang Kali Krukut. "Ada lima titik yang jebol. Semuanya ada di bangunan warga. Ini yang sedang kami tangani. Saat ini kami sudah menggerakkan alat-alat berat ke sana. Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini pekerjaannya selesai," ucap Teguh.

Pemprov DKI, kata Teguh lagi, akan terus melakukan normalisasi terhadap 13 sungai yang mengalir di Jakarta. Kali Krukut juga termasuk dalam program normalisasi tersebut.

"Coba saja Anda perhatikan, masih banyak bangunan berdiri pinggir kali di Jakarta Selatan. Mulai dari Kemang, Pesanggrahan, Jatipadang, dan Pondok Labu. Pemilik bangunan itu melanggar aturan semua. Mereka itu sebenarnya yang bikin banjir di Jakarta Selatan," tuturnya.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (27/8) menyebabkan banjir di sejumlah tempat. Banjir terkonsentrasi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur karena hujan berintensitas tinggi turun di kedua wilayah tersebut. Salah satu lokasi yang terkena banjir cukup parah adalah kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement