REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menyatakan penelitian terhadap temuan sejumlah kerangka manusia purba di Goa Harimau di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, tetap dilanjutkan. Bahkan, perhatian arkeolog dunia kini mulai tertuju ke Goa Harimau, menyusul semakin bertambah peneliti asing yang bergabung untuk berbagi ilmu dengan peneliti muda dan berbakat Indonesia.
Meski belum dapat memastikan jenis kerangka manusia yang sebelumnya sempat diteliti serta analisis kubur terhadap kerangka manusia prasejarah di Situs Goa Harimau Desa Padangbindu, Kecamatan Semidangaji, Ogan Komering Ulu (OKU) kembali dilanjutkan, kata Prof Dr Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Baturaja, Jumat (26/8).
Ia menjelaskan, penelitian kali ini menurunkan 11 personel masing-masing Prof Dr Truman Simanjuntak, Adhi Agus Oktaniana S Hum (Puslit Arkenas), Harri Oktavianus Sopian (Puslit Arkenas), Nopri Fahrozi (Center Preshistory And Austronesian Studies Balai Arkeologi Palembang), Dyah Prasetningtiyas (Balai Arkelogi Palembang).
Selanjutnya, Priska L S Pulungan (Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga), Prof Hirofumi Matsumura (Sapporo Medical University), Dr Nguyen Lan Coung (Vietnam Archaelogical Institute), Dr Hsiao-Cun Hung (Australian National University) dan Dr Kanichi Shinoda (National History Museum). Menurut dia, kehadiran peneliti luar ini sekaligus melakukan pelatihan kepada peneliti muda Indonesia yang berbakat.
Setelah sebelumnya Puslit Arkenas yang meneliti kerangka manusia pra sejarah Goa Harimau mengajak Tim Biologi Molekuler Eijkman (Lembaga Analisis DNA) Jakarta meneliti DNA. Dalam penelitian kali ini juga didatangkan Dr Ferry Karwur (ahli Biologi Molekuler) yang juga Dosen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga untuk melakukan tes DNA dan analisis DNA manusia prasejarah berusia 4.000 tahun silam di Situs Padangbindu.
Sementara, peneliti lainnya, Dr Ferry Karwur menjelaskan, dalam riset ini sudah mengambil sample DNA dari delapan penduduk pribumi yang berada di sekitar lokasi Goa Harimau. Selanjutnya akan dipelajari untuk mengetahui ada tidak keterkaitan dengan penduduk kawasan Sulawesi Utara dan Tengah.
Sebab kedua wilayah ini merupakan jalur yang digunakan masuknya bangsa Taiwan ke Indonesia. DNA (Deoxyribonucleat Acid) adalah sejenis biomolekul yang menyimpan instruksi-instruksi genetika setiap organisme.
Tes DNA ini sangat penting karena fungsi dari DNA sebagai pembawa informasi genetik, DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetik makhluk hidup. DNA pembawa instruksi bagi pembentukan ciri dan sifat makhluk hidup dan juga berperan pada duplikasi dan pewarisan sifat.
"Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk hidup. Selain bisa mengetahui hubungan kekerabatan, hasil tes DNA ini juga akan bermanfaat untuk kepentingan mengetahui jenis penyakit serta bermanfaat bagi kepentingan Lembaga Penelitian di bidang kedokteran," katanya.