Jumat 26 Aug 2016 00:53 WIB

AirNav Bangun Tower Senilai Puluhan Miliar Rupiah

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Sistem navigasi penerbangan Indonesia (Ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sistem navigasi penerbangan Indonesia (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia yang jadi penanggung jawab lalu lintas udara terus menambah sarana penunjang kesuksesan tugas. Demi mempertebal rasa aman masyarakat dalam menggunakan armada transportasi udara, AirNav melakukan investasi hingga Rp 59 miliar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kucuran dana ini, Rp 40 miliarnya terserap untuk mendirikan sebuah Tower baru di sekitar Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan. Tower tersebut direncanakan akan mulai dibangun 2017 mendatang dengan target bisa langsung dioperasikan pada tahun yang sama.

General Manager AirNav Indonesia Cabang Balikpapan, Yusfan Ulya, mengatakan kegunaan Tower baru setinggi 37 meter itu akan sangat membantu AirNav dalam mengatur lalu lintas pesawat dari dan ke Bandara Sepinggan dengan lebih baik. Tower ini diproyeksikan berdiri mengganti bangunan lama yang hanya setinggi 23 meter.

Pembangunan Tower ini menurutnya sangat mendesak karena bangunan lama sudah tidak layak dilihat dari sisi efektifitas. "Tower yang lama tingginya di bawah bandara, pandangan petugas pengatur lalu lintas jadi terhalang. Padahal pandangan mata telanjang sangat penting untuk mengetahui situasi lintasan di bandara," kata dia di Kantor AirNav Balikpapan, Kamis (25/8).

Yusfan mengatakan, urgensi pembangunan Tower juga berkenaan dengan diperlukannya segera teknologi baru di Bandara Sepinggan yang bertaraf internasional. Dia berujar, di Tower yang baru nanti, akan ada alat bernama Instrument Landing System (ILS) yang amat berguna bagi kondisi darurat.

Yusfan menjelaskan, ILS difungsikan untuk membantu pilot yang akan mendarat di lintasan bandara dalam kondisi jarak pandang mata telanjang buruk sekalipun. Dengan bantuan ILS, pilot dapat mengetahui posisi lintasan bandara bahkan dari jarak 1.800 meter.

Andai pandangan bandara terhalang oleh hujan lebat atau asap dari kebakaran hutan yang kerap terjadi Kalimantan, maka pilot dan petuas AirNav di Tower dapat membuat pesawat mendarat sempurna di lintasan bandara.

"Imbas positifnya adalah keselamatan penumpang yang kian terjamin karena pesawat tidak akan berputar-putar di udara meski sudah berada di atas Bandara. Ini karena pilot bisa langsung mendarat meski cuaca membuat pandangan terhalang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement