Kamis 25 Aug 2016 21:15 WIB

Ini Tiga Faktor Penyebab Berkurangnya Kasus Karhutla

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2016 berkurang. Namun jumlah tersangka kasus Karhutla pada tahun ini bertambah.

"Intinya bahwa terjadi penurunan kebakaran kemudian terjadi jumlah penangkapan tersangka perorangan terutama meningkat dibanding tahun lalu," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/8).

Menurutnya tahun ini terjadi peningkatan jumlah orang yang melakukan pembakaran hutan. Yakni sebanyak 498 orang sejak Januari hingga Agustus 2016 ini.

"Tahun ini jumlahnya lebih tinggi 498 orang padahal ini baru bulan Agustus dibanding tahun lalu 300-an," katanya.

Tito menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah lahan yang terbakar. Faktor pertama yakni upaya-upaya preventif yang dilakukan Satgas mulai dari Polri dan TNI dalam menindak tegas pelaku pembakaran hutan.

Selanjutnya satgas pemburu api yang sengaja dibentuk dan dinilai sangat efektif karena terus menyisir wilayah dan apabila ditemukan titik api maka segera dipadamkan.

"Mereka berkerja sangat militan, di Riau sendiri ada 85 orang yang tertangkap dipimpin langsung Bapak Kapolda dan Bapak Dandim kita," jelasnya.

Faktor ketiga yakni faktor hujan yang lebih sering turun di tahun ini dia bandingkan tahun 2015 lalu. Biasanya kata dia tahun lalu kemarau panas sampai pada bulan Agustus ini namun sekarang masih ada hujan.

"Biasanya tahun lalu kemarau panas sekali sampai hari ini masih banyak hujan ini membantu kita tetapi langkah proaktif tetap kita lakukan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement