Kamis 25 Aug 2016 20:59 WIB

TKI di Korsel Disukai tapi Diperlukan Skill Berbeda

AM Fachir
Foto: plus.google.com
AM Fachir

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Korea Selatan disukai oleh perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mereka. Keberadaan TKI di Negeri Ginseng pun dinilai memberikan mutual benefit antara Indonesia dan Korea.

“Perusahaan-perusahaan Korea sangat senang dengan tenaga kerja Indonesia tapi diperlukan skill yang berbeda dengan negara lain, utamanya masalah komunikasi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir, seusai pertemuan dengan Presiden Human Resources Development of Korea (HRDK), Park Young-Bum, di Seoul, Kamis (25/8). 

Menurut Fachir, Korea adalah salah satu tujuan pekerja dari Indonesia karena memiliki hukum nasional yang sangat mendukung. Hukum nasional itu memberikan jaminan bagi pekerja asing. Alasan lain, banyak bidang yang bisa menjadi tempat tenaga kerja asal Indonesia berkarier dengan upah yang tinggi. Saat ini terdapat sekitar 33 ribu TKI bekerja di Korea yang kebanyakan bekerja di sektor manufaktur.

Dalam pertemuannya dengan Presiden HRDK, Wamenlu RI membahas kemungkinan pemerintah Korea bisa membantu pelatihan bagi para TKI sebelum mereka berangkat ke Korea. Fachir juga menyampaikan terkait pemikiran agar para TKI bisa memanfaatkan hasil jerih payah mereka kepada program-program yang lebih produktif. “Sehingga yang mereka hasilkan tidak masuk ke bank tapi juga produktif sehingga ketika mereka kembali (ke Indonesia) mereka memiliki jaminan,” kata Fachir, menambahkan.

Fachir dan Young-Bum juga membahas masalah-masalah seperti persoalan kelebihan masa bekerja para TKI meski jumlahnya tidak banyak, perlu ditangani dengan baik. Young-Bum juga mengutarakan kondisi nasional seperti jumlah pengangguran yang mulai banyak. “Mereka tidak punya evaluasi khusus terhadap TKI yang jelas cerita-cerita perusahaan, menyenangi (kinerja TKI).”

Adapun, Young-Bum dalam kesempatan yang sama menyampaikan, pertemuannya dengan Wamenlu RI menemukan ide-ide untuk kebaikan bersama, khususnya membantu para TKI agar tidak terlalu lama bekerja di Korea tapi mampu pulang dan sukses di Tanah Air. “Pekerja Indonesia punya modal di sini tapi mereka harus mengerti bagaimana memanfaatkan itu karena mereka harus kembali ke negaranya,” kata Young-Bum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement