REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan Pemerintah Singapura sudah menawarkan bantuan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Indonesia.
"Pemerintah Singapura sudah menawarkan bantuan untuk membantu pemadaman karhutla. Mereka menawarkan pesawat dan helikopter untuk pemadaman itu," ujar Dubes Swajaya, Rabu (24/8).
Pemerintah Indonesia belum menyambut tawaran tersebut karena karhutla pada tahun ini lebih ringan dibanding tahun sebelumnya.
"Titik panas pada tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Disamping pemantauan yang dilakukan terus-menerus juga kemarau basah yang menguntungkan kita," tambah dia.
Musim kemarau ditambah La Nina membuat curah hujan cukup tinggi meskipun pada musim kering. Hal itu membuat titik api jauh berkurang jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Langkah konkritnya, kita bersama-sama pemerintah, swasta dan masyarakat bahu-membahu memadamkan api yang terjadi di hutan dan lahan," katanya.
Dia menyatakan komitmen pemerintah sangat kuat untuk mengantisipasi terjadinya karhutla. Hingga saat ini, asap akibat karhutla belum sampai ke Singapura. Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah wilayah. Di Riau, terdeteksi 35 titik panas yang tersebar di enam kabupaten/kota yakni Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Siak, Inhu, Pelalawan, Bengkalis, dan Kota Dumai. Jumlah titik panas di Sumatera mencapai 43 titik yang tersebar di Riau Sumatera Barat, Lampung, Sumatra Utara, Bangka Belitung, dan Jambi.