REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- General Manager (GM) PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Purnomo mengungkapkan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau yang beradaya 2x60 MW sudah mulai beroprasi.
"Untuk kondisi kelistrikan di daerah kita ini, distribusi daya dari PLTU Pulang Pisau kita harapkan, dan saat ini sudah mulai beroprasi untuk uji coba satu pembangkitanya," ujarnya saat memberikan materi PLN Mengajar di SMKN 5 Banjarmasin, Selasa (23/8).
Menurut Purnomo, targetnya dalam minggu ini setelah tes kemampuan mesin pembangkit yang satu ini bisa digunakan dengan baik, maka akan diserahkan pengelolaannya kepada PLN Kalselteng sebagai operator oprasional dari pihak proyek.
"Kalau sudah bisa kita kelola, maka kita yakini akan bisa secepat difungsikan, dan untuk daya 60 MW ini setaranya dengan 60 ribu sambungan untuk masyarakat, artinya ada cadangan yang cukup," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, kata dia, PLTU Pulang Pisau jenis pembangkit yang mengandalkan energi kenitik dari uap ini merupakan sistem kelistrikan Barito melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang memotong jalur Kuala Kapuas sampai Palangkaraya.
"Dengan bisa beroprasinya PLTU Pulang Pisau ini, misalnya sampai terjadinya gangguan di PLTU Asam-Asam akan bisa membantu mengatasinya, hingga pemadaman parah tidak sampai terjadi," paparnya.
Diungkapkan Purnomo, daya kemampuan kedua provensi ini sebesar 486 MW dengan beban puncak mencapai 485 MW, dengan beroprasinya PLTU Pulang Pisau unit 1 maka daya meningkat menjadi 546 MW, selanjutnya akan bertambah seiring pengoprasian unit kedua PLTU ini.
Dinyatakan dia, pemerintah pusat pada era presiden Joko Widodo ini memang sangat konsen untuk mengatasi krisis kelistrikan nasional khusus di daerah Kalimantan ini, hingga beberapa pembangkit listrik dibangun termasuk yang Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai yang berkapasitas 155 MW.
"Rencananyakan kelistrikan di seluruh provensi di Kalimantan ini akan terhubung, jadi semuanya terorganisir, hingga saling membantu jika terjadi ganguan di salah satu provensi, ini tujuan kedepannya," kata Purnomo.