Selasa 23 Aug 2016 01:07 WIB

Yogyakarta Harus Punya Angkutan Khusus Wisatawan

Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). Selain Keraton dan Malioboro, Pantai Parangtritis menjadi salah satu tujuan favorit tujuan wisata di libur lebaran ini.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). Selain Keraton dan Malioboro, Pantai Parangtritis menjadi salah satu tujuan favorit tujuan wisata di libur lebaran ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebagai daerah yang identik dengan kota wiata, sudah seharusnya Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki angkutan khusus bagi wisatawan.

"Berkembangnya wisata, juga harus diikuti dengan bagaimana penyediaan layanan pariwisata. Sebagai kota wisata, bus yang khusus melayani wisatawan seharusnya sudah tersedia," kata Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dewanti, Senin.

Menurut dia, bus angkutan wisatawan inipun juga harus terintegrasi dengan angkutan umum yang sudah ada, seperti "TransJogja, sehingga masyarakat biasa tetap bisa mengakses bus khusus wisata ini.

"Selain itu juga harus dipikirkan mengenai ukuran kendaraannya. Menyesuaikan medan jalan menuju ke objek-objek wisata di daerah. Semisal di Gunung Kidul yang menjadi percontohan wilayah yang berkembang wisatanya. Jalan menuju ke pantai-pantai di sana relatif sempit, jadi harus dipikirkan juga seberapa ukuran angkutan wisata itu," katanya.

Ia mengatakan, objek-objek wisata lama yang juga masih eksis, seperti Kaliurang di Kabupaten Sleman saat ini juga tidak ada transportasi umum yang layak.

"Dulu ke Kaliurang itu banyak angkutan. Tapi sekarang sudah mati. Ini juga perlu untuk dipikirkan," katanya.

Dewanti mengatakan, semakin sempitnya jalan-jalan di Kota Yogyakarta, juga menambah permasalahan transportasi umum. Meski sudah dikepung dengan TransJogja, tapi di waktu-waktu tertentu mengalami kepadatan kendaraan yang menimbulkan kemacetan.

"Seperti saat akhir pekan, atau hari libur, masih sering ada kepadatan kendaraan dan kemacetan arus lalu lintas," katanya.

Ia mengatakan, tumbuhnya hotel-hotel yang tak menyediakan fasilitas tempat parkir yang cukup memadai juga mengakibatkan kepadatan kendaraan karena kendaraan harus diparkir memakan bahu jalan.

"Menyebabkan arus lalu lintas di sekitarnya cukup tersendat," katanya.

Transportasi umum yang banyak beroperasi di Yogyakarta ini, kata dia, seharusnya sudah dievaluasi. Apakah memang sudah sesuai dengan harapan masyarakat atau belum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement