REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini diharapkan tak terjadi seburuk tahun lalu. Namun, menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Riko Kurniawan, jumlah titik api (fire spot) naik secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Dia mengungkapkan, cuaca panas kian intens di provinsi tersebut.
“Kondisi gambut yang rusak ditambah panas dan juga memang ada beberapa membuka lahan baru untuk sawit. Kalau kenaikannya (titik panas), signifikan, terutama di pesisir timur pantai Sumatra yang mayoritas gambut dan juga di konservasi Tesso Nilo,” ujar Riko saat dihubungi dari Jakarta, Ahad (21/8).
Meskipun begitu, dia menjelaskan, kondisi indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Riau, khususnya Pekanbaru, belum menjurus ke level berbahaya. Kualitas udara, papar Riko, memang menurun dari level baik ke sedang. Tapi, jarak pandang masih normal.
“Saya di Pekanbaru. Sinar matahari masih bisa menembus di darat, jarak pandang juga masih jauh," kata dia.