Ahad 21 Aug 2016 16:38 WIB

Buntut Tawuran, Polres Depok Tangkap Penganiaya Ojek Online

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
 Pengemudi ojek online
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pengemudi ojek online

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian Polres Depok melakukan penggerebekan di Mess Prawita yang berada di samping Mal Depok Town Square (Detos). Mess tersebut merupakan tempat tinggal kelompok pemuda yang melakukan penganiayaan terhadap pengemudi ojek online.

"Kami amankan dua orang yang diduga pelaku penganiyaan," ujar Kapolres Depok, Kombes Pol Harry Kurniawan di Mapolresta Depok, Ahad (21/8).

Kedua orang yang merupakan timer dan juru parkir di depan Mal Detos tersebut saat ini masih diperiksa intensif. "Keduanya masih kami periksa sambil mengumpulkan bukti-bukti. Kami juga telah memeriksa saksi-saksi," terang Harry.

Polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam dan narkoba jenis sabu di Mess Prawita. "Di salah satu kamar didapati lima paket sabu seberat 2,14 gram milik tersangka Sardi Tuakia (27), tukang parkir di samping Detos. Barang tersebut kini telah disita," ungkap Kasat Narkoba Polres Depok Kompol Putu Cholis Aryana.

Selain itu, lanjut Putu, pihaknya juga melakukan tes urine terhadap sekitar 30 pemuda penghuni Mess Prawita. Dari 30 orang tersebut, tujuh di antaranya positif narkotika.

"Ketujuh pemuda dan pemilik narkoba kami periksa untuk diproses. Terhadap pemilik sabu akan dikenakan Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009," jelas Putu.

Sebelumnya, telah terjadi tawuran antara para pengemudi ojek online dengan sekelompok pemuda yang menguasai lahan parkir di depan Mal Detos.

Keberadaan para pengemudi ojek online yang mangkal di depan Mal Detos kerap di usir para kelompok pemuda tersebut sehingga sering terjadi ketegangan. Puncaknya, saat seorang pengemudi ojek online akhirnya dianiaya sekelompok pemuda tersebut.

Tawuran pun pecah dan menimbulkan kemacetan parah di kedua jalur Jalan Margonda, persisnya di depan Mal Detos dan Margo City, pada Sabtu (20/8). "Keributan kerap terjadi karena ulah para kelompok pemuda yang menguasai area Mal Detos. Keberadaan para kelompok pemuda tersebut sudah sangat meresahkan dan mengganggu pengunjung Mal Detos," tutur Dedi, seorang pengunjung Mal Detos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement