Kamis 18 Aug 2016 16:33 WIB

Dalam 2 Hari, Sudah 2 Pemuda Gantung Diri

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Gantung diri (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kasus gantung diri makin sering terjadi di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Bukan hanya kalangan orang tua, namun juga dilakukan anak muda. Seperti yang terjadi dalam dua hari terakhir, dua orang anak muda usia 24-25 tahun ditemukan meninggal dalam posisi gantung diri. 

Pada Rabu (17/6), kasus gantung diri terjadi di Desa Karangsalam, Kecamatan Kedungbanteng. Warga desa setempat menemukan salah seorang warganya, Tri Waskito (25), dengan leher terjerat tali di sebuah bangunan gubuk pinggiran desa. 

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari puskesmas setempat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. “Dari hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ada tanda bekas kekerasan sehingga bisa dipastikan korban meninggal akibat menggantung diri,”jelas Kasatreskrim Polres Banyumas, AKP Andi Kadesma, Kamis (18/8).

Keesokan harinya, Kamis (18/8) pagi, kasus gantung diri terjadi di Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang. Korban yang ditemukan gantung diri adalah Siswanto (24).

Kondisi korban yang sudah dalam menggantung, ditemukan pertama kali oleh ibunya, Romlah (65). Ibunya yang saat itu hendak menyuruh korban untuk sarapan, tidak menemukan korban di kamarnya. Saat dicari di ruangan rumah yang dijadikan gudang, Romlah menemukan anaknya sudah dalam kondisi menggantung.

Saat itu, ibunya langsung berteriak panik dan meminta beberapa tetangga untuk menolong anaknya. Namun saat beberapa tetangga menurunkan korban dari tali gantungan, korban ternyata sudah dalam kondisi meninggal.

''Korban kemungkinan nekad menggantung diri karena depresi akibat luka di bagian kaki yang menyebabkan dia tidak bisa berjalan. Luka di kaki kanan itu terjadi akibat kecelakaan saat dia mengendarai sepeda motor awal tahun lalu. Karena lukanya sudah membusuk, dokter menyarankan untuk diamputasi,'' jelas Parno, seorang tetangga korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement