REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menilai Luhut Panjaitan merupakan sosok yang mampu untuk menjadi pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta mampu mengawal program 35.000 megawatt (MW).
"Di masa transisi Pak Luhut terbukti mengemban tugas dengan baik," kata Sekretaris Jenderal APLSI Priamanaya Djan, di Jakarta, Selasa (16/8).
Menurut Pria, Luhut Panjaitan merupakan menteri yang sangat senior dan bahkan mampu memberi warna bagi pejabat definitif berikutnya. Selain itu, ujar dia, semua pemangku kepentingan di sektor energi utamanya produsen listrik swasta menyambut baik penunjukan Luhut Panjaitan.
Ia mengutarakan harapannya agar Kementrian ESDM kelak mendapat nahkoda definitif yang benar-benar memahami peran produsen listrik swasta nasional dalam menyediakan kebutuhan energi listrik nasional.
"APLSI mendukung penunjukan Pak Luhut. Beliau memiliki wibawa dan kemampuan membuat terobosan yang dibutuhkan dalam pengembangan proyek pembangkit 35 ribu MW," tuturnya.
APLSI menilai, peran produsen listrik swasta dalam realisasi program 35 ribu MW sangat penting karena keterlibatan "IPP" (independent power producer) dalam pembangunan infrastruktur tenaga listrik akan meringankan beban PLN (PT Perusahaan Listrik Negara).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/8) malam, mengumumkan hal itu dalam jumpa pers yang diumumkan secara mendadak pada Senin sore.
"Menyikapi pertanyaan publik terkait kewarganegaraan Menteri ESDM, Saudara Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM. Setelah memperoleh informasi dari berbagai sumber, Presiden memberhentikan secara hormat Arcandra dari Menteri ESDM," kata Pratikno.
Untuk kepentingan itu, Presiden kemudian menunjuk Luhut Binsar Panjaitan sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM sampai diangkat Menteri ESDM definitif.