Selasa 16 Aug 2016 11:39 WIB

Presiden: Revolusi Mental Ubah Pola Pikir Progresif

Presiden Joko Widodo (kanan) secara simbolis mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2016 yang akan bertugas dalam upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi HUT ke-71 RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/8).
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kanan) secara simbolis mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2016 yang akan bertugas dalam upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi HUT ke-71 RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan revolusi karakter mental guna membuat terobosan bagi kemajuan bangsa dan negara dengan mengubah pola pikir yang progresif, optimistis dan inovatif.

"Kita hanya dapat membuat terobosan bagi kemajuan bangsa dan negara kalau pola pikir kita progresif, optimis dan inovatif," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan RI 2016 pada sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8).

Presiden menyatakan, pemerintah terus menjalankan revolusi karakter mental, yaitu perubahan pola pikir dan perubahan sistem yang dimulai dari berbagai institusi pemerintahan. Menurut Jokowi, selama ini masih terkungkung oleh sikap pesimistis dan tidak sadar bahwa sebagian dari hambatan kemajuan Indonesia berasal dari diri sendiri.

"Padahal Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang pernah menginspirasi negara-negara yang terjajah untuk merdeka,bangsa yang memberikan Pancasila, memberikan Trisaksti, memberikan nilai-nilai gotong-royong untuk dunia," ungkap Jokowi.

Karena itu, kata Presiden, sebagai bangsa yang besar harus percaya diri, harus yakin bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang. Jokowi mengajak segenap elemen bangsa untuk bersinergi mengatasi kemiskinan, pengangguran serta ketimpangan dan kesenjangan sosial.

"Tanpa kerja sama, tanpa gotong-royong, kita akan digulung oleh sejarah. Kita tidak menginginkan itu terjadi," tegas Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement