Senin 15 Aug 2016 09:11 WIB

Masa Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Sukabumi Berakhir

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Status tanggap darurat bencana pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi ditutup pada 13 Agustus 2016. Berakhirnya status tersebut setelah sebelumnya dilakukan perpanjangan status tanggap darurat selama dua pekan sejak 30 Juli lalu.

"Namun demikian petugas dan masyarakat di sekitar lokasi bencana diminta tetap waspada," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika Ahad (14/8).

Hal ini dikarenakan potensi untuk terjadinya bencana masih mungkin terjadi. Selepas masa tanggap kata Irwan, BPBD tetap melakukan pemantauan kondisi pergerakan tanah di Curug Kembar. Bahkan, satu unit kendaraan operasional masih tetap ditempatkan di lokasi bencana untuk membawa bantuan logistik bagi warga yang membutuhkan. Jika kondisi pergerakan tanah di Curug Kembar kembali meningkat lanjut Irwan, maka bukan tidak mungkin akan ditetapkan kembali status tanggap darurat. Namun, penetapan tersebut harus didasarkan pemantauan kondisi terakhir di lokasi bencana.

Irwan menerangkan, BPBD juga telah memasang spanduk dan rambu-rambu peringatan kawasan yang rawan bencana pergerakan tanah. Sehingga harapannya warga tidak kembali menempati kawasan yang rawan pergerakan tanah tersebut.

"Kami juga tengah mengupayakan adanya kajian lanjutan dari Badan Geologi," ujar Irwan.

Hal ini merupakan hasil pembahasan pemkab terkait hasil kajian kedua dari Badan Geologi. Data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana pergerakan tanah terjadi di Desa Nagrakjaya dan Cimenteng, Curug Kembar. Hingga kini pergerakan tanah menyebabkan sebanyak 174 unit rumah rusak berat, 100 unit rumah rusak sedang, dan 56 unit rusak ringan serta sebanyak 97 unit terancam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement