Senin 15 Aug 2016 02:43 WIB

Hewan Gonggong Diusulkan Jadi Ikon Wisata Kepri

Kerang gonggong, seaffood uni khas Kepulauan Riau
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Kerang gonggong, seaffood uni khas Kepulauan Riau

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mengusulkan hewan laut khas setempat, gonggong, dijadikan ikon pariwisata di provinsi itu.

"Gonggong lebih mewakili Kepri, karena semua masyarakat tahu apa itu gonggong. Gonggong hanya hidup di perairan Kepri, dan sedikit di perairan Bangka Belitong," kata Kepala Dinas Parisiwata Provinsi Kepri, Guntur Sakti di Batam, Ahad.

Usulan itu sekaligus menolak rekomendasi konsultan Kementerian Pariwisata untuk menjadikan perahu jong sebagai ikon Kepri.

Menurut Guntur, tidak semua masyarakat di Kepri mengenal Jong sebagai permainan tradisional, karena hanya dimainkan sebagian masyarakat di pesisir, itu pun hanya pada acara tertentu. Permainan perahu layar juga bukan ciri khas Kepri, karena dimainkan di banyak provinsi kepulauan lainnya. Berbeda dengan gonggong yang sudah melekat sebagai ciri khas Kepri.

Tiap wisatawan yang datang akan ditawarkan mencicipi gonggong, sebagai makanan autentik provinsi yang 96 persen wilayahnya adalah laut itu.

Selain ikon, Pemprov Kepri juga masih mempertimbangkan usulan konsultan untuk mengubah jargon pariwisata Kepri, dari Wonderful Kepri, menjadi Captivating Riau Islands.

Pertama, usulan penggunaan kata "captivating" yang berarti menawan; memikat hati.

"Kenapa kemarin kami mengusung 'branding' Wonderful Kepri, ada dua hal pertimbangan, agar sejalan dengan Kementerian Pariwisata menggunakan Wonderful Indonesia, dan karena kata itu mudah diucapkan dan diingat," kata Guntur.

Dan kedua, pengubahan nama Kepri menjadi Riau Islands. Guntur menyatakan, berdasarkan riset yang dilakukan konsultan, nama Kepri kurang dikenal di dunia internasional. Lain halnya dengan Riau Islands yang sudah ada di peta internasional.

"Tapi kami tidak buru-buru menerima ide itu," tegas Guntur.

Kementerian Pariwisata berupaya melakukan "re-branding" 10 detinasi utama di Indonesai yang menjadi penyumbang wisman terbesar, di antaranya Kepri, Bali, Jakarta, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Untuk mengganti merek dagang pariwisata itu, Kemenpar menggandeng konsultan untuk melakukan riset dan meminta masukan dari pemerintah setiap daerah, termasuk Kepri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement