REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT, SUMBAR -- Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Djoko Ananto mengingatkan petani waspada terhadap pupuk oplosan.
"Pupuk oplosan itu sudah beredar di Pasaman Barat. Bahkan baru kami amankan sekitar 20 ton lebih pupuk oplosan pada Kamis.(11/8)," katanya di Simpang Empat, Ahad.
Ia menambahkan petani hendaknya bisa membedakan mana pupuk yang asli dan mana yang palsu atu oplosan.
"Petani hendaknya jangan tergoda dengan harga yang murah tanpa memastikan keasliannya. Kami akan terus membongkar kasus ini sampai tuntas," sebutnya.
Sebelumnya jajaran Polres Pasaman mengamankan 20 ton dan 650 kilogram diduga pupuk oplosan merk NPK Mutiara di dua lokasi yang berbeda.
Pertama polisi mengamankan 650 Kilogram atau 14 karung pupuk di dalam satu unit mobil Colt SS 120 pick up.
Kemudian dilakukan pengembangan, didapat lagi 20 ton atau 400 karung di rumah kontrak. Selain barang bukti polisi juga menangkap 3 orang pelakunya.
Pupuk yang diduga oplosan itu diamankan di depan SPBU Batang Toman Nagari Lingkung Aua Kecamatan Pasaman, pada Kamis (11/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Tiga orang pelaku yang diamankan adalah H (35), W (38) warga Desa Gadung Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Kemudian S (34) warga Desa Karang Tengah Kecamatan Kepoh Baru Kabupaten Bojonegoro.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pupuk tersebut sebelumnya telah terjual sebanyak dua karung kepada konsumen berinisial S (40) warga Jorong Padang Rajo Nagari Kinali Kecamatan Kinali.
Kemudian dilakukan pengembangan lebih lanjut dan pada pukul 20.30 WIB kembali ditemukan diduga pupuk oplosan atau palsu merk NPK Mutiara sebanyak 20 ton atau 400 karung lagi di sebuah rumah kontrakan.