Ahad 14 Aug 2016 22:01 WIB

Tim BNN akan Usut Pengakuan Freddy Budiman Selama 2 Bulan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ilham
 Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi
Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar (Kombes) Slamet Pribadi, mengatakan tim yang mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diperkirakan bekerja selama dua bulan. Hingga Ahad (14/7), BNN belum dapat memberikan informasi terkait perkembangan pengusutan pernyataan Freddy Budiman.

"Tim baru bekerja dua hari, yakni Kamis (11/7) dan Jumat (12/7). Mungkin karena selanjutnya akhir pekan, belum ada laporan yang disampaikan," ujar Slamet ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad malam.

Menurut Slamet, tim yang mengunjungi Nusakambangan beranggotakan tujuh orang. Tim diperkirakan bekerja selama dua bulan.

Tujuan diberangkatkannya tim yakni mencari bukti seputar pernyataan Freddy Budiman terkait CCTV. "Soal koordinasi mengenai penempatan CCTV di ruang tahanan Freddy Budiman. Kalau soal aliran dana, akan diperiksa penyidik," kata Slamet.

Saat disinggung tentang kemungkinan adanya laporan pengusutan secara berkala, Slamet belum dapat memastikan. Sebelumnya, mendiang Freddy Budiman saat masih mendekam di Lapas Batu dikabarkan memberikan testimoni melalui Koordinator Kontras Haris Azhar terkait aliran dana hingga ratusan miliar rupiah kepada sejumlah petugas guna memperlancar bisnis narkoba.

Akan tetapi, testimoni tersebut baru mencuat setelah Freddy Budiman menjalani eksekusi hukuman mati pada 29 Juli 2016. Terkait pengusutan kebenaran testimoni tersebut, saat ini telah terbentuk tim khusus yang beranggotakan sejumlah lembaga, antara lain Mabes Polri, Mabes TNI, BNN, dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement