Sabtu 13 Aug 2016 20:25 WIB

Gempa Bumi Gorontalo Disebabkan Sesar Aktif

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTalO -- Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa yang terjadi di Gorontalo merupakan jenis tektonik dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Pada Sabtu, 13 Agustus 2016, pukul 15.19.40 WIB, wilayah Gorontalo dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi memiliki kekuatan 4,6 Skala Richter.

Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,23 LU dan 123,30 BT, tepatnya di laut pada jarak 28 km arah tenggara Kota Gorontalo, dengan kedalaman 10 kilometer.

Ia menjelaskan, dari hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Gorontalo, Molutabu, Bilungala, Tombulilata, Taludaa, dan Sinabayuga.

"Di daerah ini guncangan dilaporkan mencapai skala intensitas II SIG BMKG (II-III MMI), dimana gempa bumi dirasakan orang banyak, namun hingga saat ini belum ada laporan kerusakan," ujarnya.

Menurutnya, dugaan kuat pemicu gempa bumi ini adalah aktifnya Sesar Gorontalo, khususnya pada segmen sesar yang terdapat di laut di bagian utara Cekungan Gorontalo (Gorontalo Basin).

Baca juga, Selat Sunda Diguncang Gempa.

Sesar Gorontalo merupakan struktur sesar yang berarah Renggara-Barat laut melintasi Kota Gorontalo dan memotong lengan Utara Sulawesi, hingga menghubungkan Laut Sulawesi dan perairan Teluk Tomini. "Karena magnitudo gempa bumi yang relatif kecil, maka patut disyukuri bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.

Sejarah mencatat, bahwa zona gempa Gorontalo pada 1939 pernah terjadi gempa bumi kuat berkekuatan 8,6 SR yang dilaporkan juga memicu terjadinya tsunami di Pesisir Selatan daerah itu. "Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu masyarakat pesisir Gorontalo, diiimbau agar tetap tenang mengingat gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement