Jumat 12 Aug 2016 20:50 WIB

Mendes Minta BUMN dan Swasta Sisihkan Dana CSR untuk BUMDes

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat meninjau BUMDes Sukamenak, di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).
Foto: Republika/Umar Muhtar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat meninjau BUMDes Sukamenak, di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meminta seluruh BUMN dan perusahaan swasta menyisihkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimilikinya untuk pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Kita akan minta sebagian dari (dana) CSR BUMN untuk disisihkan untuk membantu pendirian Bumdes. Satu BUMN bisa memfasilitasi dan mendampingi 10 BUMDes, itu bisa cepat," tutur dia usai meninjau BUMDes Sukamenak di Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).

Selain itu, Eko juga berharap agar perusahaan swasta turut menyisihkan dana CSR untuk membentuk BUMDes di daerah tempat perusahaan berdiri. "Nah diharapkan dari swasta juga melalui CSR-nya kita minta untukmembentuk BUMDes di daerah masing-masing," kata dia.

Menurut Eko, BUMDes juga perlu diberdayakan dengan menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebab, BUMDes menjadi lembaga yang paling dekat dengan masyarakat.

"Kita kan sebetulnya ada program KUR ya. Cuma pada pelaksanaannya perlu bantuan seperti BUMDes ini. Karena mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat," tutur dia.

Eko mencontohkan program yang ada di BNI. Di bank ini, ada program berupa agen 46 yang bertugas mempromosikan program-program yang ada di BNI. Dalam program inilah, BUMDes bisa turut serta berperan sebagai penyalur KUR.

"Satu aplikasi online (dalam program Agen 46 ini), approval-nya bisa sampai Rp 5 hingga 10 juta. Ini bisa dalam waktu 1 hari. Nah BUMDes bisa membantu untuk penyalurannya sehingga ekonomi masyarakat bisa berkembang," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement