REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan membangun lima flyover di perlintasan kereta api guna mengurai kemacetan. Kelimanya yakni di Klonengan-Prupuk, Dermoleng-Ketanggungan, Karangsawah, Kretek-Paguyangan dan Kesambi.
Pembangunan kelima flyover diperkirakan akan menelan dana Rp 620 miliar dan ditargetkan selesai dalam waktu delapan bulan ke depan.
"Ini salah satu skenario alternatif untuk mencegah terulangnya kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes Timur," kata Menpupera Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi perlintasan kereta di Klonengan-Prupuk, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/8).
Dengan adanya flyover tersebut, kata dia, ketika arus lalu lintas padat, arus kendaraan bisa diarahkan keluar tol untuk melewati Pantai Utara (Pantura).
Menteri Basuki bercerita baru menerima surat dari Kapolri. Surat tersebut merekomendasikan agar segera dibangun (flyover) pada tahun ini guna menghindari kemacetan mudik Lebaran.
Berdasarkan laporan yang ia terima, terdapat 72 kali pemberhentian di lintas bidang kereta api pada hari biasa. Jika satu kali pemberhentian memakan waktu lima menit, maka dibutuhkan waktu enam jam pemberhentian dalam sehari.
"Saat arus mudik Lebaran, paling tidak akan ada 92 kali pemberhentian karena ada tambahan frekuensi," ujarnya. Maka akan ada lebih dari tujuh jam waktu pemberhentian dalam sehari.