REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Wacana full day school atau sekolah seharian yang dikemukakan Mendikbud, Muhadjir Effendy, disambut baik Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Menurutnya model sekolah itu mengadopsi pondok pesantren.
‘’Full day school sebenarnya mengadopsi pendidikan pondok pesantren, yang santri nya 24 jam di dalam lingkungan sekolah. Hal itu untuk membentuk ahlak santri,’’ ujar Sultan, Rabu (10/8).
Dia menilai, kebijakan tersebut akan mampu menjaga pergaulan anak-anak. Sultan mengungkapkan, di zaman sekarang, orang tua sibuk bekerja untuk mencari nafkah sampai dengan sore bahkan malam hari. Karenanya, orang tua menjadi jarang bertemu dengan keluarganya dan tidak sempat lagi mendidik anak.
Padahal di sisi lain, saat ini banyak sarana yang dapat menjerumuskan pergaulan anak-anak. Di antaranya adalah televisi, internet dan gim online.
‘’Sekarang anak-anak kita butuh lingkungan yang terjaga, terkendali dan dapat mendidik. Satu-satunya yang bisa diharapkan sekarang ini adalah sekolah,’’ ujar Sultan.
Baca juga, Mendikbud Koreksi Pengertian Full Day School.
Anak-anak tersebut akhirnya menggunakan berbagai sarana itu tanpa kontrol orang tuanya. Akibatnya, mereka dapat terjerumus dalam pergaulan bebas dan kekerasan. ‘’Karena itu, lebih baik anak-anak ada di lingkungan sekolah daripada tidak berada dalam kontrol orang tua,’’ tegas Sultan.
Meskipun demikian, Sultan meminta agar di sekolah juga perlu diperbanyak belajar agama dan belajar budi pekerti. Selain itu, sarana bermain dan olah raga yang sehat dan mendidik di lingkungan sekolah juga harus ditambah.
Hal itu terutama untuk anak TK dan SD yang membutuhkan dasar pendidikan agama dan budi pekerti.