REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah telah menyelesaikan 54 persen pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan bendungan yang terdapat di aliran Sungai Noel Puamas, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefete tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2017 mendatang.
“Selain bendungan, ke depan kita tetap melakukan penambahan embung-embung," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung pembangunan Bendungan Raknamo akhir pekan lalu sebagaimana disebutkan dalam siaran pers.
Dalam kunjungan, Menteri Basuki didampingi oleh Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Imam Santoso, dan Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Ghani Ghazaly, Direktur Bina Penataan Bangunan Ajar Prayudi, serta Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis.
Menurut Basuki, NTT perlu mendapatkan perhatian lebih karena para petani membutuhkan air untuk menanam beragam tanaman pangan. Di antaranya jagung dan ketela yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Perampungan pembangunan bendungan terus dipercepat dengan mengerahkan 400 orang tenaga kerja yang bekerja dalam dua shift hingga pukul 22.00.
Sebelumnya Menteri Basuki bersama rombongan meninjau pembangunan pengamanan Pantai Lasiana sepanjang 500 meter di Kota Kupang yang melindungi kawasan objek wisata dari ancaman erosi. Sampai saat ini progres pembangunan pengamanan pantai sudah mencapai 81 persen dan menelan anggaran APBN 2016 senilai Rp 21 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Bendungan SNVT PJSA NT II BWS NT II Frangky Welkis mengatakan, luas area genangan bendungan Raknamo mencapai 147,3 hektare. Sementara, tinggi bendungan 36,2 meter dan panjang puncak bendungan 449 meter.
Keberadaan Bendungan Raknamo diharapkan bisa membantu menuntaskan permasalahan penyediaan air baku di Kabupaten Kupang. "Bendungan akan memasok debit air 100 liter per detik, juga ada pengembangan daerah irigasi bagi lahan 1.250 hektar di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak," kata dia.
Selain itu, keberadaan bendungan berguna sebagai instrumen pengendalian banjir daerah hilir Kota Kupang, pengembang pariwisata, serta pembangkit listrik tenaga mikro mencapai 0,22 Mega Watt. Kontraktor pelaksana pembangunan Bendungan Raknamo adalah PT Waskita Karya (Presero) Tbk, dengan nilai kontrak mencapai Rp 782 miliar.