Senin 08 Aug 2016 18:29 WIB

Fadli Zon Sebut Warna Cat Gedung DPR Seperti Tempat Hiburan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, tak senang dengan penggantian warna cat pagar dan pot bunga yang diubah menjadi warna hijau dan kuning. Penggatian warna tersebut kemudian dikritisi, karena dinilai mirip dengan kantor salah satu ojek online.

''Jadi saya kira ini juga suatu kritik dan masukan, karena harus terlihat bahwa Gedung DPR ini harus mempresentasikan warna yang sesuai. Tentu tidak dengan menggunakan warna-warna yang terlalu terbuka. Saya kira kritik yang kemarin juga kan ada masukan dari Pak Efendi Simbolon dan lain-lain,'' kata Fadli, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/8).

Ia juga mengaku dihubungi oleh salah seorang arsitek dari gedung DPR yang masih ada, yaitu Utomo Brojonegoro. Setelah melihat gambar-gambar yang sudah menjadi bahan berita, Utomo juga menyampaikan bahwa sebaiknya dikembalikan ke keadaan semula, karena lebih mempresentasikan sebuah gedung parlemen bukan taman hiburan.

''Ini saya kira Utomo Bojonegoro sebagai seorang arsitek yang ikut mendesain gedung ini bersama dulu mba Lara, itu menyampaikan kepada saya sebaiknya itu dikembalikan ke warna-warna atau brandcolor yang semula,'' ucap dia.

Dirinya mengaku tidak tahu berubahnya warna cat parlemen itu atas inisiatif siapa. Tapi, yang terpenting menurutnya, Gedung Parlemen tidak bisa menggunakan warna-warna seperti di tempat hiburan itu.

Fadli menyebutkan, rencana peremajaan cat itu tidak pernah dibawa ke rapat pimpinan. Padahal seharusnya, untuk hal-hal seperti itu apalagi masalah penampilan, anggota maupun pimpinan mesti tahu. Oleh karena itu, sebaiknya pihaknya akan rapat dalam untuk meminta penjelasan Kesekjenan.

"Untuk hal-hal seperti itu, harusnya dilaporkan minimal didalam Rapim, supaya kita bisa berpendapat Apa yang harus kita lakukan jadi saya tidak seperti kemarin itu juga, kan membuang biaya. Lalu mengubah warna itu akan mengubah 1 filosofi, kan ada filosofinya juga,'' ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement