Ahad 07 Aug 2016 23:08 WIB

Patung Garuda Lintasi 15 Desa di Gorontalo

Anggota Pramuka Penegak melihat Burung Garuda saat berziarah ke makam pahlawan Kalibata, Jakarta Selata
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anggota Pramuka Penegak melihat Burung Garuda saat berziarah ke makam pahlawan Kalibata, Jakarta Selata

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komunitas Kelapa Batu dan masyarakat setempat mengarak Patung Burung Garuda berukuran 4x6 meter, berjalan kaki melintasi 15 desa di Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, Ahad (7/8).

Penggagas kegiatan tersebut, Awaludin mengatakan arak-arakan patung garuda sebagai lambang negara tersebut untuk memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 di Gorontalo. "Mengingat besarnya dimensi patung teraebut dan tidak memungkinkan dibawa dengan mobil Truk atau Pick-up, maka patung kami arak bersama," katanya.

Selain patung, pemuda yang sebagian besar merupakan remaja itu juga mengarak foto dan baliho Presiden pertama RI, Soekarno dengan sejumlah lagu-lagu kemerdekaan Indonesia

Arak-arakan tersebut mengambil rute Jalan Khalid Hasiru (Bulango Selatan), Jalan Lupoyo, Jalan Brigjen Piola Isa, Jalan John Ario Katili, Simpang Lima Talaga, Jalan Beringin, Jalan Rambutan, Jalan Raja Eyato, Jalan Usman Isa, Kelurahan Lekobalo, Kelurahan Dembe hingga Desa Iluta.

"Kegiatan menyambut HUT kemerdekaan ini kami gelar rutin sejak tahun 2012. Kegiatan selanjutnya akan dipusatkan di Museum Pendaratan Soekarno, Desa Iluta Kabupaten Gorontalo," ujarnya.

Di museum yang terletak di Tepi Danau Limboto itu, komunitas akan menggelar pemeran foto dokumentasi sejarah, pemutaran film nasionalis, melukis bersama, lomba puisi, dan hiburan Rakyat. Kegiatan tersebut akan dimulai tanggal 14 - 31 Agustus, pagi hingga malam hari.

Seniman Gorontalo, Pipin Idris mengatakan proses pembuatan patung Garuda membutuhkan waktu sekitar sebulan dengan menggunakan bahan stereofom. "Kami ingin menumbuhkan jiwa patriotisme terutama anak muda, dengan kegiatan yang menarik dan bermanfaat," tambahnya.

Sebelumnya, komunitas tersebut mengajak warga turut berpartisipasi dalam arak-arakan dengan syarat tidak membawa spanduk/atribut partai politik. Atribut yang dikenakan perserta dilarang mengandung pesan politik, SARA, ataupun yang bisa menyinggung pihak tertemtu. Peserta juga diminta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement