REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat Netty Heryawan menilai kerajinan tangan pipa paralon bakar khas Sukabumi mulai diminati dan mendapatkan perhatian turis asing.
"Kami sudah melakukan uji coba dengan memperkenalkan produk pipa bakar asal Sukabumi dalam acara Indonesia Tourism Information Center (ITIC), Kuta, Bali pada 22-24 Juli 2016. Hasilnya, banyak turis di sana yang kagum dengan hasil karya tersebut," katanya di Bekasi, Sabtu (6/8).
Menurut dia, ITIC tersebut juga turut memperkenalkan sejumlah produk kerajinan tangan dari sepuluh provinsi yang tergabung dalam forum Mitra Praja Utama (MPU). "Namun memang kerajinan tangan pipa bakar ini cukup memiliki nilai tambah yang lebih di mata masyarakat asing karena keunikannya," katanya.
Dikatakan Netty, bahan baku pipa tersebut mampu diolah para pengerajin menjadi sejumlah produk yang serupa kayu dengan balutan motif yang khas dengan daerah Sukabumi. Hasil produksi pipa bakar itu di antaranya aksesoris cincin, kalung, tempat rokok, lampu hias, cermin, dan aneka dekorasi ruangan.
Pipa tersebut dibakar menggunakan suhu tertentu, sampai mengeluarkan warna dan tekstur yang diinginkan, kemudian dibentuk menjadi aksesoris. Teksturnya yang lembek setelah dibakar, memungkinkan bahan pipa paralon itu mudah dibentuk sesuai keinginan pembuatnya.
Dikatakan Netty, produk tersebut telah memiliki nilai tambah di pasar internasional karena karakter produknya yang kuat. "Hampir seluruh produk UKM Jabar mampu bertahan di pasar internasional karena memiliki ciri khas, yakni torehan budaya dan seninya," katanya.