REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menegaskan pelarangan masuknya investasi asing di perikanan tangkap Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan (Men-KKP), Susi Pudjiastuti menekankan pentingnya keberlanjutan bagi perikanan tangkap Indonesia.
“Perikanan itu bukan rocket science, tidak memerlukan teknologi canggih. Sesuai dengan keberlanjutan. Misinya Pemerintah adalah menjadikan laut masa depan bangsa. Saya ingin mempertaruhkan semua ini untuk kebangkitan perikanan Indonesia,” tegas Susi dalam keterangan resminya kepada wartawan, Jumat (5/8).
Hal ini diungkapkannya mengingat potensi perikanan Indonesia yang sangat besar dan menjadi peluang emas investasi bagi sektor global maupun lokal.
Atas hal itu, Susi menyatakan, pemerintah berupaya menjaring para investor domestik maupun asing. Beragam insentif dan kemudahan pun telah diberikan bagi investasi yang berorientasi pada ekspor dan penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan, Susi mengungkapkan perlu adanya kerja sama antara stakeholders perikanan. Dalam hal ini termasuk dengan perbankan yang akan mendukung pengadaan sarana prasarana perikanan Indonesia.
“Saya mengimbau kepada perbankan stakeholder perikanan untuk segera bangkit. Kita ingin memasukkan kapal-kapal besar lokal untuk masuk ke perairan Indonesia. Kita akan hitung masing-masing daya dukung WPP untuk industri perikanan. Jadi tidak sembarang saya punya kapal segini dan menangkap di sini, tidak bisa begitu. Kita akan permudah semua persyaratan izin-izin,” ujar Susi.