REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemkab Sukabumi optimistis produksi padi pada 2016 ini mengalami surplus. Sebab, hingga pertengahan tahun saja capaian produksi padi mampu melebihi dari jumlah kebutuhan di masyarakat.
"Dari segi ketersediaan, produksi padi hingga Juli mampu melebihi kebutuhan," ujar Kasubag Program dan Perencanaan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Deti Setiana kepada Republika.co.id, Jumat (5/8)
Hingga Juli jumlah produksi padi setelah dikurangi dengan kebutuhan masyarakat mencapai sekitar 88 ribu ton. Sementara untuk surplus pada 2016 ini belum dihitung karena masih berjalan. Pada 2016 ini pemkab menargetkan surplus sebesar 200 ribu hingga 250 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Deti menerangkan, pada 2015 lalu Sukabumi hanya surplus sebanyak 200 ribu ton. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang surplus 350 ribu ton. Penurunan surplus pada 2015 disebabkan karena faktor kemarau panjang.
Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi Sudrajat menambahkan, pemkab optimistis bisa mencapai target surplus. Hal ini dikarenakan sasaran tanam hingga Desember 2016 masih tersisa cukup banyak yakni 20 hingga 23 ribu hektare.
Ribuan hektare tersebut terang Sudrajat, akan menyumbang peningkatan produksi padi. Dari satu hektare rata-rata bisa menghasilkan padi sebanyak enam hingga tujuh ton. Namun, target yang ditetapkan hanya 6,4 ton per hektare.
Untuk mencapai target kata Sudrajat, pemkab tengah menggiatkan program percepatan pola tanam di sejumlah daerah yang pasokan airnya lancar. Terlebih, hingga saat ini di beberapa titik masih ada turun hujan. Sehingga diharapkan indeks tanam sebanyak tiga kali di Sukabumi bisa tercapai