Jumat 05 Aug 2016 13:28 WIB

Kendaraan Curian Dijual Lewat Medsos di Tasikmalaya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Angga Indrawan
Curanmor. Ilustrasi
Foto: .
Curanmor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polres Kota Tasikmalaya mengungkap kasus pencurian kendaran bermotor setelah melakukan empat hari penyelidikan. Hasil pemeriksaan sementara, diketahui tersangka pelaku berinisial DN (25 tahun) menjual kendaraan hasil curiannya melalui media sosial (medsos).

"Pelaku mengambil sepeda motor yang sedang di parkir di gang tanpa seizin pemiliknya dengan menggunakan kunci leter T," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (5/8).

Ia mengatakan, pada Senin (27/7) sekitar pukul 20.00 WIB DN mengambil sepeda motor Suzuki FU bernomor polisi Z 6803 PO. Sepeda motor tersebut sedang di parkir di samping warung di Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Saat korban mengetahui sepeda motornya telah hilang, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cihideung. Kemudian kepolisian mendatangi lokasi setelah menerima laporan korban. Mereka langsung melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk melengkapi penyidikan.

Pada Kamis (4/8) polisi menangkap DN sebagai tersangka pelaku pencurian sepeda motor di Cilembang. Kemudian, melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Polisi juga penyitaan  sepeda motor Suzuki Satria FU, satu buah STNK dan dua buah kunci T.

"Hasil pengembangan didapat keterangan bahwa pelaku baru mengakui melakukan pencurian sepeda motor tiga kali," ujar Kombes Pol Yusri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diketahui sebelumnya DN mencuri sepeda motor bernomor polisi Z 6553 KL di Cieunteung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya pada 3 November 2015. Barang bukti sepeda motor dijual melalui medsos.

Kemudian, pada 21 Juli 2016 tersangka melakukan aksinya kembali. DN mencuri sepeda motor bernomor polisi Z 3419 LB di Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Barang bukti sepeda motor juga telah dijual tersangka melalui medsos. Sementara, tersangka masih dalam pengembangan penyidik saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement