REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Asisten Deputi Bidang Pendayaan Iptek dan Maritim, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Nani Hendriati menilai sosialisasi tentang pengetahuan dan kearifan nuklir kepada masyarakat masih diperlukan, bahkan perlu diperkuat. Ia tak menyangkal masih banyak masyarakat yang khawatir jika teknologi nuklir diterapkan.
"Sosialisasi itu diperlukan untuk menghilangkan rasa kekhawatiran karena sampai saat ini masih banyak yang takut akan bahaya nuklir," ujarnya, Kamis (4/8).
Menurutnya kekhawatiran masyarakat perlu dihilangkan agar Indonesia bisa mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Apalagi pemerintah mendorong terciptanya ketahanan energi.
"Ketahanan energi melalui pemberdayaan energi nuklir menjadi satu cara untuk bisa mencapai tujuan tersebut," katanya.
Tenaga listrik berbasis tenaga nuklir sudah seharusnya mulai diterapkan. Beberapa negara pun sudah menerapkannya seperti Perancis. Indonesia, lanjutnya memiliki potensi untuk segera menerapkan teknologi nuklir.
"Agar bisa tercapai, ini hanya perlu didorong lebih kuat lagi seperti menguatkan sosialisasi, kebijakan dan membentuk konsorsium dengan kementerian/lembaga terkait yang lebih besar," katanya.