Kamis 04 Aug 2016 16:52 WIB

Kapolri Minta FKUB Terlibat Berantas Radikalisme

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jendral Tito Karnavian meminta pihak forum kerukunan umat beragama (FKUB) untuk bersama pemerintah menjaga kerukunan beragama. Hal tersebut ia nilai bisa turut memberantas aksi radikalisme.

Tito mengatakan, dengan adanya kesepakatan bersama dengan para pemuka agama maka bisa meredam konflik yang biasanya terjadi. Ia menilai, radikalisme berawal dari rasa dendam dan konflik sosial yang tak selesai.

Ia pun menilai, aksi terorisme yang ada di Poso dan di daerah lain juga tak terlepas dari kasus konflik daerah yang sudah lama namun tak selesai. Ia mengatakan, meski para elit dalam hal ini pemuka agama sudah saling berdamai dan mengemukakan kesepakatan bersama untuk menjaga kerukunan hal tersebut tak sampai ke grassroot.

"Jadi, kalau saya pikir peran FKUB untuk membawa dan menjelaskan kepada umat dan masyarakat menjadi penting. Karena dendam dan konflik yang tak selesai menjadi salah satu penyebab munculnya radikalisme," ujar Tito di Rumah Din Syamsudin, Kamis (4/8).

Tito juga mengatakan, pemerintah juga harus mendukung keberlangsungan FKUB ini. Yang ia ketahui, selama ini memamg FKUB sendiri memiliki anggaran yang tak cukup banyak. Hal ini membuat pergerakan dan cara deradikalisasi mereka juga terhambat.

"Pemerintah bisa membantu FKUB karena ini menjadi salah satu hal yang penting dan strategis," ujar Tito.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement