Kamis 04 Aug 2016 13:49 WIB

Sekjen PBB Jadi Pembicara Kunci WCF Bali

The World Culture Forum (illustration)
Foto: culturemedia.asia
The World Culture Forum (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon dijadwalkan akan menjadi pembicara kunci pada Forum Budaya Dunia atau World Culture Forum (WCF) 2016 yang diselenggarakan di Bali, 10-14 Oktober.

"Beberapa pembicara kunci yang kami harapkan akan hadir dalam WCF yakni Sekjen PBB Ban Ki-moon, Sekjen UNESCO Irina Bokova, Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie," ujar Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid, saat sosialisasi WCF 2016 kepada perwakilan negara sahabat di Jakarta, Kamis (4/8).

Selain ketiga nama diatas, para pejabat dari negara sahabat yang akan menjadi pembicara kunci yakni Raja Jordania, Abdullah II bin Al-Hussein, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif. Hilmar berharap para pembicara tersebut dapat hadir dalam helat internasional tersebut.

"Dari nama-nama diatas, yang baru konfirmasi kehadiran adalah Irina Bokova" katanya.

WCF 2016 juga memberikan ruang untuk anak-anak muda melalui Youth Forum yang dimulai 12 hari sebelum forum dimulai. Tujuan dari Youth Forum tersebut adalah memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk dapat membicarakan berbagai hal penting mengenai kebudayaan. Youth Forum diikuti 200 pemuda yang berasal dari sejumlah negara sahabat.

WCF merupakan agenda tiga tahunan yang akan diselenggarakan di Bali, 10 hingga 14 Oktober 2016. WCF 2016 akan diikuti 1.500 peserta yang berasal dari 40 negara.

WCF merupakan perhelatan berskala internasional yang membahas isu-isu strategis serta merekomendasikan kebijakan pengembangan budaya untuk pembangunan yang berkelanjutan. Beberapa isu yang dibahas yakni berkaitan dengan perdamaian, kemakmuran, pelestarian, dan pengembangan kualitas hidup tingkat tinggi bagi peradaban global.

"Pada pelaksanaan WCF, kami akan menggali budaya-budaya lokal yang menjadi landasan berpijak dalam mengarungi pembangunan ke depan," kata Hilmar.

WCF diharapkan dapat menjadi jembatan tiga komponen yakni jembatan antara masa lalu-masa depan, jembatan generasi kemarin-masa depan, dan jembatan antara warisan kemarin dengan landscape modern. Tema besar pada WCF 2016 yakni Budaya bagi Dunia yang Inklusif Berkelanjutan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement