REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI, Tatang Sulaiman, menyatakan TNI menindak tegas anggota yang terlibat peredaran narkoba. Ia pun khawatir testimoni terpidana mati Freddy Budiman kepada koordinator Kontras, Haris Azhar bisa merusak kepercayaan publik pada TNI.
''Jangan sampai TNI sudah bersusah payah membangun opini positif dan kepercayaan publik tersebut dirusak oleh isu atau rumor seperti testimoni, maka ini harus dipertanggungjawabkan,'' tutur Tatang.
Tatang menambahkan kasus testimoni Freddy Budiman sudah sebaiknya menjadi pelajaran. Jangan sampai dugaan keterlibatan aparat itu muncul ketika yang bersangkutan tak bisa dimintai keterangan.
Ia mencontohkan saat TNI menggerebek Perumahan Tanah Kusir, Jakarta karena diduga ada keterlibatan TNI dalam transaksi narkoba. Kala itu, seorang Komandan Kodim yang berpangkat Kolonel ditangkap.
''Itu semuanya kan berawal dari adanya laporan dan informasi. Tapi informasi itu harus jelas identitasnya, tempat, orang, dan waktunya. Kalau testimoni muncul apabila orangnya sudah meninggal nanti susah untuk melakukan pembuktian,'' katanya,
Sebelumnya, testimoni Freddy menyebutkan pernah mendapat perlindungan dari perwira tinggi TNI bintang dua ketika membawa narkoba.