Selasa 02 Aug 2016 16:54 WIB

Pemprov Jabar Dukung Kongres Bahasa Daerah Nusantara

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Wagub Jabar Dedy Mizwar menyampaikan pemaparan pentingnya bahasa daerah pada acara
Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Wagub Jabar Dedy Mizwar menyampaikan pemaparan pentingnya bahasa daerah pada acara "Kongres Bahasa Daerah Nusantara" (KBDN) di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menggelar Kongres Bahasa Daerah Nusantara (KBDN) yang akan berlangsung pada 2 hingga 4 Agustus.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, bahasa daerah adalah lambang, penguhubung, dan pendukung identitas bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penyelamatan bahasa daerah sangat penting.

"Pemprov Jabar pertama kali menggelar kongres bahasa daerah nusantara untuk tetap menjaga pelestarian bahasa," ujar Deddy kepada wartawan, Selasa (2/8).

KBDN dihadiri berbagai kalangan mulai dari peneliti, pendidik, mahasiswa, jurnalis, seniman dan lainnya. Bersamaan dengan kongres ini, akan dianugerahkan Hadiah Sastera Rancage untuk sastrawan Sundan, Jawa, Bali dan Batak serta hadiah Hardjapamekas untuk guru Bahasa Sunda.

Deddy mengatakan, Pemprov Jabar menyadari benar nilai strategi pelestarian bahasa daerah. KBDN adalah salah satu upaya melaksanakan Peraturan Daerah Jabar Nomor 14/2014. Perda ini memperbaharui Perda No 5/2003 tentang pemeliharaan bahasa, sastera, dan aksara daerah.

"Itu lah sebabnya, kami mengundang perwakilan dari semua kota/kabupaten di Jabar dan provinsi lain," katanya.

Ketua Penyelenggara Kongres Bahasa Daerah Nusantara Rachmat Taufiq Hidayat mengatakan tujuan kongres ini adalah merumuskan, menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa daerah yang ada di Nusantara sebagai aset kebudayaan Indonesia.

Selain itu, KBDN diharapkan bisa memelihara, mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah sejajar dan setara dengan bahasa nasional.

"Agar, bahasa daerah bukan hanya sebagai pemerkaya bahasa nasional melainkan sebagai pemerkaya bangsa Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement