Selasa 02 Aug 2016 15:16 WIB

Lion Air Berjanji Perbaiki Manajemen Penanganan Keterlambatan

Maskapai Lion Air.
Foto: Reuters
Maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lion Group Edward Sirait berjanji akan memperbaiki manajemen penanganan keterlambatan yang terjadi pada Maskapai Lion Air pada Ahad (31/7).

"Kami tidak bisa menjamin, karena yang menjamin hanya Tuhan, namun kamu usaha untuk memperbaiki diri," kata Edward usai konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (2/8).

Edward menjelaskan penyebab keterlambatan penerbangan tersebut karena faktor operasional, namun ia enggan menjelaskan detil. "Persoalan operasional itu dinamis, jadi bisa saja tiba-tiba karena beberapa pesawat mengalami penerbangan dan tidak bisa 'landing' dan harus 'divert'. Dia kan harus menunggu," katanya.

Terkait pilot, menurut dia, proses pergantiannya membutuhkan waktu, tidak secepat pergantian pengemudi lainnya. "Ganti kru itu tidak seperti ganti seperti baik motor, mereka harus 'pre-flight' lagi dan itu adalah bagian dari proses yang harus dijalani," katanya.

Selain itu, dia mengaku mempertimbangkan jam kerja pilot yang harus istirahat apabila telah menempuh maksimum jam terbang. "Tidak bisa kita paksa, kalau dipaksa malah enggak aman," katanya.

Edward telah menyerahkan data-data terkait keterlambatan kepada Kemenhub agar bisa dievaluasi secara komprehensif. Terkait sanksi, dia mengatakan sudah dijatuhi sanksi terkait keterlambatan penerbangan pada kejadian 10 Mei 2016, yaitu berupa larangan menambah rute dan pesawat.

Kemenhub akan mengevaluasi maskapai PT Lion Mentari Airlines terkait keterlambatan (delay) panjang yang lima penerbangan maskapai Lion Air pada Minggu, 31 Juli 2016 sekaligus mengevaluasi kinerja maskapai.

Dalam rapat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tersebut, Kemenhub dan Lion Air membahas operasi di darat dan di udara yang berkaitan dengan slot, pengatur lalu lintas udara (ATC), tiket, daftar tunggu (waiting list), dan lain lain lebih kualitatif.

Pada Minggu 31 Juli 2016, lima penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan hingga menyebabkan ratusan penumpang di Bandara internasional Soekarno-Hatta meluapkan emosi. Lima penerbangan torsebut yaitu JT 650 rute Cengkareng-Lombok, JT 630 rute Cengkareng-Bengkulu, JT 590 rute Cengkareng-Surabaya, JT 582 rute Cengkareng-Surabaya, dan JT 526 rute Cengkareng-Banjarmasin.

Hemi menambahkan terkait dengan penutupan landasan pacu Bandara lntemasional Juanda Surabaya karena adanya pekerjaan perbaikan (overlay) landasan pacu yang diduga menjadi salah satu penyebab keterlambatan, Menhub telah memberi instruksi pada PT. Angkasa Pura I selaku pengelola bandara untuk emperpanjang jam operasional bandara dari awalnya hingga pukul 22.00 WIB menjadi pukul 24.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement