Senin 01 Aug 2016 20:13 WIB

Menhub Panggil Lion Air Terkait Keterlambatan Bandara Juanda

Pesawat maskapai Lion Air.
Foto: Antara/Lucky R
Pesawat maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memanggil Lion Air pada Selasa (2/8) terkait keterlambatan panjang yang terjadi di Bandara Juanda, Surabaya pada Ahad (31/7).

"Besok Pak Menhub akan memanggil manajemen Lion Air pukul 10.00 WIB untuk dimintai keterangan terkait keterlambatan panjang yang terjadi di Bandara Juanda," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo saat ditemui di Kemenhub, Jakarta, Senin (1/8).

Hemi menjelaskan, alasan Lion penerbangannya terlambat karena pengerjaan pelapisan (overlay) landasan pacu di Bandara Juanda, Surabaya. Untuk itu, dia mengatakan, Kemenhub sudah memperpanjang waktu buka Bandara Juanda dari hingga pukul 22.00 WIB menjadi pukul 24.00 WIB.

"Sudah diatur jadi diperpanjang dua jam," katanya.

Dia mengatakan Lion harus memberikan kompensasi terkait keterlambatan seperti yang diamanatkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan (Delay Management) Pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan akan menerbangkan seluruh calon penumpang yang terkena dampak keterlambatan panjang pada Senin (1/8). "Pagi ini kami telah dan akan menerbangkan seluruh penerbangan yang mengalami penundaan pada Minggu," katanya.

Edward menyebutkan penerbangan yang terkena dampak keterlambatan panjang, di antaranya JT 650 Cengkareng-Lombok, JT 630 Cengkareng-Bengkulu, JT 590 Cengkareng-Surabaya, JT 582 Cengkareng-Surabaya dan JT 526 Cengkareng-Banjarmasin.

"Kami telah memberikan kompensasi terhadap penumpang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku," katanya.

Dia menjelaskan penyebab utama dari keterlambatan tersebut adalah masalah operasional di mana pihaknya harus mengganti kru dikarenakan dampak delay pada siang hari yang disebabkan oleh masalah operasional. "Sehingga dampaknya kami harus melakukan penggantian kru pada penerbangan tujuan Lombok, Bengkulu, Surabaya dan Banjarmasin," katanya.

Pada saat melakukan penggantian kru, lanjut dia, pihaknya terkena limitasi jam operasional Bandara tujuan.

"Sehingga kami harus menunda penerbangan sampai pagi hari ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement