Senin 01 Aug 2016 13:27 WIB

Pendamping Khafilah Kota Bima Ditemukan Tewas

Suasana MTQ Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Suasana MTQ Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Abdul Latif (52), salah seorang pendamping khafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXVI, asal Kelurahan Bedi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tewas di Wisma Tambora Mataram. Alfian, salah seorang keluarga almarhum yang ditemui sesaat hendak menjemput jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Senin (1/8) mengatakan, Abdul Latif ditemukan meninggal pada Senin pagi, sekitar pukul 07.00 WITA, di dalam kamar penginapannya.

"Kabarnya, almarhum ditemukan tewas di dalam kamarnya, sesaat hendak mengantar anak didiknya yang akan bertanding. Menurut keterangan dokter, beliau meninggal akibat terkena serangan jantung," kata Alfian.

Korban yang merupakan guru mengaji khafilah utusan NTB asal Kota Bima itu, cukup intens mengikuti kegiatan MTQ Nasional. "Selama hidupnya, beliau memang kerap berangkat mengikuti kegiatan MTQ Nasional untuk mendampingi santri-santri didikannya," ujarnya.

Alfian mengenal almarhum yang memang memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan pada Ahad (31/7) malam, korban diketahui sempat mengeluh sakit di bagian dadanya. "Semalam, beliau mengeluh juga kalau dadanya sakit, sesak nafas, itu informasi yang saya dapat dari santrinya. Dia sekamar dengan para santrinya," ucap Alfian.

Hal senada dikatakan juga oleh Kasat Reskrim Polres Mataram AKP Haris Dinzah yang menangani persoalan. Mantan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur itu membenarkan bahwa Abdul Latif ditemukan tewas di dalam kamar penginapannya. Kemudian, hasil visum yang dilakukan oleh pihak RS Bhayangkara Mataram, disebutkan bahwa korban mengalami serangan jantung hingga mengakibatkan meninggal dunia.

"Berdasarkan rekam medisnya juga sudah kami dapatkan dari pihak keluarga yang mengungkapkan kalau korban memiliki catatan penyakit jantung," ujar Dinzah.

Lebih lanjut, Humas RS Bhayangkara Mataram AKP I Wayan Redana, mengatakan, pihak keluarga sudah datang dan jenazah segera dipulangkan ke daerah asalnya. "Hari ini langsung dibawa pulang keluarganya, menggunakan ambulans," kata Redana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement