Senin 01 Aug 2016 05:30 WIB

ASDP Diharapkan Buka Rute Pelayaran Baubau-Kadatua

Sebuah kapal feri milik PT ASDP Indonesia Ferry melintas di jalur masuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Foto: Antara/Kristian Ali
Sebuah kapal feri milik PT ASDP Indonesia Ferry melintas di jalur masuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Baubau diharapkan membuka rute pelayaran yang menghubungkan Kota Baubau dan Pulau Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

"Kalau Pulau Kadatua dan Baubau sudah dilayani dengan kapal penyebaran Fery, maka masyarakat Pulau Kadatua akan mudah melakukan akses dengan Batauga, ibukota Kabupaten Buton Selatan," kata anggota DPRD Buton Selatan, La Witiri di Kendari, Ahad.

Menurut dia, warga Pulau Kadatua yang melakukan akses ke Batauga harus menggunakan kapal motor bodi barang menuju Pelabuhan Sulaa di Kota Baubau. Dari Sulaa, mereka yang ke Batauga harus menggunakan angkutan umum dengan biaya Rp 25.000 per orang.

"Kalau Kadatua dan Baubau bisa dilayani dengan kapal penyeberangan Fery, maka warga Kadatua bisa menggunakan jasa angkutan mobil umum langsung dari Kadatua atau membawa kendaraan sendiri," katanya.

Dengan begitu ujarnya, selain warga Kadatua akan lebih mudah melakukan akses ke Batauga, juga biaya transportasi yang mesti dikeluarkan menjadi lebih murah.

"Oleh karena itu, ASDP diharapkan bisa segera membuka rute pelayaran Baubau-Kadatua, sehingga transportasi di wilayah itu menjadi lebih lancar dan murah," katanya.

Menurut Witiri, sarana transportasi laut, terutama dermaga kapal di Buton Selatan pada umumnya masih sangat terbatas. Di Batauga, hingga saat ini belum tersedia sarana dermaga pelabuhan kapal angkutan umum maupun bongkar muat barang.

"Oleh karena di Batauga belum tersedia fasilitas dermaga pelabuhan, maka warga dari tiga pulau di Buton Selatan, Kadatua, Siompu dan Batuatas yang hendak ke Batauga, terpaksa harus turun di Pelabuhan Sulaa di Kota Baubau yang berjarak kurang lebih 20 kilometer dari Batauga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement