REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan, tudingan Fredy Budiman kepada instansi ukum yang terlibat dalam peredaran narkoba bisa menjadi titik intropeksi bagi aparat penegak hukum (APH) sendiri. Walaupun tudingan Fredy tak bisa begitu saja diterima karena tak bisa diverifikasi.
Wiranto mengatakan, meski Fredy tak lagi bisa dimintai keterangan karena sudah meninggal. Namun kejadian ini bisa menjadi momen para aparat penegak hukum untuk intropeksi ke dalam. Ia mengakui, memang perlu ada yang perbaikan sistem hukum ke depan agar pemberantasan dan penanggulanan narkotika bisa berjalan baik.
"Pertama tentu, paling tidak ini bisa jadi bahan intropeksi APH untuk bisa perbaikan kedepan. Tentu secara hukum sulit untuk dilanjutkan dan dibenarkan. Tapi paling tidak, salah satu benar, kita harus wajib melakuken suatu perbaikan perbaikan dalam sistem penanggulangan narkoba ini," ujar Wiranto saat dihubungi Republika, Ahad (31/7).
Wiranto menilai, langkah perbaikan kedalam dan intropeksi APH menjadi pilihan yang baik daripada saling tuding. Ia menilai, agar semua pihak menahan diri agar kasus ini tak menjadi polemik yang besar. Ia melihat, dalam segi kacamata hukum, tudingan Fredy Budiman ini memang sulit dibuktikan karena Fredy sendiri sudah tidak bisa memberikan keterangan.
Dalam kacamata hukum, orang yang menuding harus bisa menjelaskan dan memberikan bukti. Hal ini sesuai dengan sistem hukum dan supermasi hukum yang berkeadilan. "Daripada jadi polemik yang enggak-enggak. Ya kita lihat fakta hukumnya dulu deh. Fakta hukum, lewat bagaimana hukum itu berbicara. Gimana caranya, nuding tapi udah meninggal. Terus kita disuruh ngusut yang masih hidup, tapi yang ngasih keterangan yang sudah mati. Belum pernah ada tuh. Ini pembuktiannya gimana? dan gak ada saksi lain," kata Wiranto.
Ia menegaskan, untuk hal ini, maka harus ada perbaikan di tubuh APH agar bisa lebih baik ke depannya. Menurutnya, perlu ada pembaruan sistem dan model penanggulangan narkoba yang lebih efektif. Selain agar mempercepat bersihnya Indonesia dari Narkoba, hal ini juga bisa membuat APH tak mudah diimingi melakukan kesalahan.
"APH ini saat bekerja ini yang harus kita perbaiki. Sistemnya, akhlaknya. semangatnya," kata Wiranto.