REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Kabupaten Garut akan mengambil puluhan elang Sumatra untuk nantinya dirawat dan kemudian dilepasliarkan.
Pengelola PKEK, Zaini Rakhman mengatakan, akan mengambil puluhan elang yang sudah disita petugas pada Agustus tahun ini. Elang tersebut berasal dari Lampung dan Medan.
"Senin ini kami akan berangkat ke Lampung untuk mengambil 14 ekor elang, kalau yang dari Medan ada 40 ekor," kata Zaini kepada Republika.co.id, Ahad (31/7).
Ia menerangkan, semua elang tersebut harus mendapatkan perawatan terlebih dahulu. Mereka baru akan dilepaskan kembali setelah dianggap mampu hidup di alam liar.
Menurut Zaini, jika elang sudah jadi hewan peliharaan, mereka tidak akan peka lagi terhadap lingkungan. "Soalnya elang tersebut akan terbiasa diberi makan oleh pemiliknya, padahal habitat asli mereka ada di alam liar," jelasnya.
Ia berharap elang tidak menjadi hewan peliharaan. Apalagi elang merupakan hewan yang dilindungi. Selain itu, jumlah elang juga terus mengalami penurunan.
Zaini menjelaskan, pelepasliaran elang tersebut juga sebagai upaya menjaga ekosistem. Pihaknya pun ingin memberi pemahaman kepada warga akan pentingnya melindungi elang untuk menjaga lingkungan agar tetap seimbang.
Humas Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Adi Rahmadi menambahkan, pihaknya akan mendukung upaya pelestarian elang yang dilakukan PKEK. PGE Area Kamojang letaknya tidak jauh dari PKEK, pihak PGE juga akan mengadakan program penanaman pohon di sekitar kawasan PKEK.
"Pelepasliaran elang jenis Alap-alap baru awal, nanti bulan Agustus akan ada yang lebih besar lagi," kata Adi.
PGE Area Kamojang, dikatakan Adi, juga akan rutin mengadakan kegiatan penanaman pohon. Kemudian, akan terus mendukung upaya pelestarian elang. Pihaknya juga akan membantu PKEK untuk membangun pusat studi pendidikan konservasi elang. Pusat studi itu nantinya akan memberikan pemahaman tentang elang kepada pengunjung PKEK.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
